Hari ini aku memutuskan untuk tidak masuk site karena ada urusan di kota. Napalikan. Aku pergi bersama temanku yang berada di proyek sebelah karena aku termasuk orang baru disini dan kurang mengetahui rute perjalanan ke Napalikan sehingga aku harus pergi bersama temanku ini yang sudah lumayan lama tinggal disini dan telah sangat memahami rute-nya. Sebelum pergi tentu aku sudah berpamitan pada Sophia dan Corie, juga tidak lupa mas Mora. Mas Mora juga tidak ke site hari ini katanya sedang kurang sehat. Aku harap dia segera baikan. Aku tiba di Napalikan pukul sepuluh pagi dan melakukan apa yang harus aku lakukan bersama temanku. Tiba-tiba notifikasi grup whatsapp ku menginterupsiku,
Grup Magang
Corie : GAISSS, AKU PUNYA CERITA!
Sophia : Gosip lagii
Corie : Mas Mora kan gaada terus karyawan di ruangan-ku mulai curiga, mas Arif sama mas Ranid tuh
Sophia : CIEEEEEEE KALIAN JALAN BARENG?! @ME
Corie : Keliatannya sih, gabisa kalau jalan sendiri harus di kawal
Me : Gaa kok
Mala : Kalian ngedate dimana ups?
Me : Dimana2 hatiku senang, emang bole se gossip ini??
Mala : breaking news hari ini "Mora kok ga masuk?" tambah lu @Me gamasuk juga jadilah gosip
Sophia : Di divisi kita juga loh nyari mas Mora, pak Ali pak Ranu, terus malah nanya ke aku kirain aku emaknya kwkwk
Corie : Dari pagi sampe siang ini loh mereka nanya terus
Sophia : AHAHAHAHAHA ini pak Roma ga nanya ke kalian soal Mas Mora sama Elle ga? Dia nanya keaku, lucuuu pertanyaannya gini "Mba aku minta klarifikasi soal Mora sama temenmu Elle" TT
Corie : ini udah diluar gosip kita
Sophia : Bilang aja pak nanti mereka yang klarifikasi wkwkwkw
Me : aku masih Napalikan, aku ga bareng mas Mora, emang mas Mora ga ke kantor kali kenapa kalian ga nanya langsung ke orangnya
Corie : Juju raja Elle, mas Mora sebenanrnya kemana dikantor dah heboh
Ada-ada saja. Apa mas Mora tahu tentang ini? Aku penasaran bagaimana kabarnya.
Me : r u ok? Masih sakit mas?
Mas Mora Arsyad : Masih
Me : jan lupa makan mas
Mas Mora Arsyad : iyaaa kamu juga yaa, udah balek?
Me : belum mas masih di Napalikan
Mas Mora Arsyad : Jam berapa baliknya
Me: Nunggu mobil
Mas Mora Arsyad : Yaudah hati2 yaa, aku otw Napalikan juga
Me : mas mo ke sini?
Mas Mora Arsyad : Iyaaa Elle
Me: ngapain mas? Cuti?
Mas Mora Arsyad : Dalam rangka healing
Me : Asikdehh, healing ya jan hilang
Mas Mora Arsyad : sekalian bisa juga si
Me : Mas ntar repot loh dicari, kayak headline hari ini "si Mora kemana?" dah heboh
Mas Mora Arsyad : Hahaha seriusan. Iyaa udah pada curiga kita pergi bareng wkwk
Me : rumornya epic
Mas Mora Arsyad : kita tidak tahu siapa dalangnya
Me : dari kawan-kawanmulah, aku tahu dari grup temen2 magangku
Mas Mora Arsyad : Hadeeeh, pasti Arif and the geng
Me : iyaa wkwk, ati2 ya mas.
Ada apa dengan mas Mora? Mengapa tiba-tiba ke Napalikan? Pertanyaan ini hanya terpendam dalam pikiranku tak terungkapkan. Aku berharap dia baik-baik saja walaupun sepertinya tidak.
***
Tidak terasa tiba lagi ke hari kamis entah sejak kapan aku agak mulai menyukai hari ini, mengingat hari ini adalah hari rapat internal proyek biasanya dilaksanakan. Seperti biasa aku akan disuruh pak Hari untuk membuat file presentasi yang kontennya ialah update tes borpile dan membuat laporan hasil inspeksi. Aku biasanya baru mengerjakan beberapa jam sebelum rapat dimulai konsekuansinya aku harus masuk ke ruang rapat agak terlambat karena meenyelesaikan laporan sebelum nanti akan di presentasikan oleh pak Hari di rapat nanti.
And there you go. Late again. Aku masuk ke ruang rapat dengan perlahan berusaha untuk tidak melakukan banyak gerakan yang akan mengalihkan perhatian orang-orang kepadaku. Detik selanjutnya ketika aku menemukan tempat duduk yang kosong untuk ditempati mataku akan menjelajahi seluruh ruang rapat dan berhenti ketika menangkap objek yang kucari. Pandangan-ku hanya perlu lurus kedepan ternyata untuk menemukannya. Objek tersebut begitu menarik perhatianku, semenjak tatapanku mendarat padanya aku tak dapat mengalihkannya barang sedetikpun. Sebelum objek tersebut tiba-tiba mengalihkan tatapannya padaku. Damn, Poor Elle. Ketauhan kan lu mantengin dia, Batinku mengutuk kebodohanku. Aku terpaksa harus membuang tatapan-ku ke arah lain.
Drrtt. Satu notifikasi masuk ke ponsel-ku.
Mas Mora Arsyad : Ada yang curi" pandang.
Me : rapatnya kelamaan tambah gafokus liat mas Mora
Mas Mora Arsyad : kok bisa? Wkwk
Me : emang boleh view nya se straight towards u.
Mas Mora Arsyad : Hahaha setiap aku noleh kanan pasti liat kamu udah look straight towards me
Me : Males, duduknya disini, duduk diam dihatimu boleh?
Mas Mora Arsyad : Wiii mulai jago, silahkan tahktanya masih kosong
Me : Serius mas sakit leherku harus miring natap lain gatau mau natap mana, gausah noleh boleh?
Mas Mora Arsyad : natap aku lah, Salting yaa
Me : iyaa serius mas posisi duduk ku emang selurus itu sama kamu mas
Mas Mora Arsyad : Takdir ga si, aku pengen noleh kanan terus tapi gakuat juga wkwk
Aku berharap tak ada yang memperhatikanku, karena aku sudah tak bisa lagi mengontrol senyumanku. Aku takut ada orang yang memperhatikanku akan mempertanyakan kesehatan jiwa-ku. Pesan darinya membuat-ku tak bisa berhenti mengobrol dengannya dan tanpa kusadari berbicara dengannya membuat suasana hatiku baik.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
129 Days
RomanceMimpi buruk Elle berubah menjadi kenyataan termanis yang tak terlupakan ketika ia bertemu dengan Mora. Tidak pernah terbayang dalam benak-nya akan melihat pelangi di dunia-nya yang monokrom, gradasi warna yang nampak saat itu mampu membuatnya terkag...