Chapter 9

7 2 0
                                    


Hari ini aku memutuskan untuk tidak masuk site karena ada urusan di kota. Napalikan. Aku pergi bersama temanku yang berada di proyek sebelah karena aku termasuk orang baru disini dan kurang mengetahui rute perjalanan ke Napalikan sehingga aku harus pergi bersama temanku ini yang sudah lumayan lama tinggal disini dan telah sangat memahami rute-nya. Sebelum pergi tentu aku sudah berpamitan pada Sophia dan Corie, juga tidak lupa mas Mora. Mas Mora juga tidak ke site hari ini katanya sedang kurang sehat. Aku harap dia segera baikan. Aku tiba di Napalikan pukul sepuluh pagi dan melakukan apa yang harus aku lakukan bersama temanku. Tiba-tiba notifikasi grup whatsapp ku menginterupsiku,

Grup Magang

Corie : GAISSS, AKU PUNYA CERITA!

Sophia : Gosip lagii

Corie : Mas Mora kan gaada terus karyawan di ruangan-ku mulai curiga, mas Arif sama mas Ranid tuh

Sophia : CIEEEEEEE KALIAN JALAN BARENG?! @ME

Corie : Keliatannya sih, gabisa kalau jalan sendiri harus di kawal

Me : Gaa kok

Mala : Kalian ngedate dimana ups?

Me : Dimana2 hatiku senang, emang bole se gossip ini??

Mala : breaking news hari ini "Mora kok ga masuk?" tambah lu @Me gamasuk juga jadilah gosip

Sophia : Di divisi kita juga loh nyari mas Mora, pak Ali pak Ranu, terus malah nanya ke aku kirain aku emaknya kwkwk

Corie : Dari pagi sampe siang ini loh mereka nanya terus

Sophia : AHAHAHAHAHA ini pak Roma ga nanya ke kalian soal Mas Mora sama Elle ga? Dia nanya keaku, lucuuu pertanyaannya gini "Mba aku minta klarifikasi soal Mora sama temenmu Elle" TT

Corie : ini udah diluar gosip kita

Sophia : Bilang aja pak nanti mereka yang klarifikasi wkwkwkw

Me : aku masih Napalikan, aku ga bareng mas Mora, emang mas Mora ga ke kantor kali kenapa kalian ga nanya langsung ke orangnya

Corie : Juju raja Elle, mas Mora sebenanrnya kemana dikantor dah heboh

Ada-ada saja. Apa mas Mora tahu tentang ini? Aku penasaran bagaimana kabarnya.

Me : r u ok? Masih sakit mas?

Mas Mora Arsyad : Masih

Me : jan lupa makan mas

Mas Mora Arsyad : iyaaa kamu juga yaa, udah balek?

Me : belum mas masih di Napalikan

Mas Mora Arsyad : Jam berapa baliknya

Me: Nunggu mobil

Mas Mora Arsyad : Yaudah hati2 yaa, aku otw Napalikan juga

Me : mas mo ke sini?

Mas Mora Arsyad : Iyaaa Elle

Me: ngapain mas? Cuti?

Mas Mora Arsyad : Dalam rangka healing

Me : Asikdehh, healing ya jan hilang

Mas Mora Arsyad : sekalian bisa juga si

Me : Mas ntar repot loh dicari, kayak headline hari ini "si Mora kemana?" dah heboh

Mas Mora Arsyad : Hahaha seriusan. Iyaa udah pada curiga kita pergi bareng wkwk

Me : rumornya epic

Mas Mora Arsyad : kita tidak tahu siapa dalangnya

Me : dari kawan-kawanmulah, aku tahu dari grup temen2 magangku

Mas Mora Arsyad : Hadeeeh, pasti Arif and the geng

Me : iyaa wkwk, ati2 ya mas.

Ada apa dengan mas Mora? Mengapa tiba-tiba ke Napalikan? Pertanyaan ini hanya terpendam dalam pikiranku tak terungkapkan. Aku berharap dia baik-baik saja walaupun sepertinya tidak.

***

Tidak terasa tiba lagi ke hari kamis entah sejak kapan aku agak mulai menyukai hari ini, mengingat hari ini adalah hari rapat internal proyek biasanya dilaksanakan. Seperti biasa aku akan disuruh pak Hari untuk membuat file presentasi yang kontennya ialah update tes borpile dan membuat laporan hasil inspeksi. Aku biasanya baru mengerjakan beberapa jam sebelum rapat dimulai konsekuansinya aku harus masuk ke ruang rapat agak terlambat karena meenyelesaikan laporan sebelum nanti akan di presentasikan oleh pak Hari di rapat nanti.

And there you go. Late again. Aku masuk ke ruang rapat dengan perlahan berusaha untuk tidak melakukan banyak gerakan yang akan mengalihkan perhatian orang-orang kepadaku. Detik selanjutnya ketika aku menemukan tempat duduk yang kosong untuk ditempati mataku akan menjelajahi seluruh ruang rapat dan berhenti ketika menangkap objek yang kucari. Pandangan-ku hanya perlu lurus kedepan ternyata untuk menemukannya. Objek tersebut begitu menarik perhatianku, semenjak tatapanku mendarat padanya aku tak dapat mengalihkannya barang sedetikpun. Sebelum objek tersebut tiba-tiba mengalihkan tatapannya padaku. Damn, Poor Elle. Ketauhan kan lu mantengin dia, Batinku mengutuk kebodohanku. Aku terpaksa harus membuang tatapan-ku ke arah lain.

Drrtt. Satu notifikasi masuk ke ponsel-ku.

Mas Mora Arsyad : Ada yang curi" pandang.

Me : rapatnya kelamaan tambah gafokus liat mas Mora

Mas Mora Arsyad : kok bisa? Wkwk

Me : emang boleh view nya se straight towards u.

Mas Mora Arsyad : Hahaha setiap aku noleh kanan pasti liat kamu udah look straight towards me

Me : Males, duduknya disini, duduk diam dihatimu boleh?

Mas Mora Arsyad : Wiii mulai jago, silahkan tahktanya masih kosong

Me : Serius mas sakit leherku harus miring natap lain gatau mau natap mana, gausah noleh boleh?

Mas Mora Arsyad : natap aku lah, Salting yaa

Me : iyaa serius mas posisi duduk ku emang selurus itu sama kamu mas

Mas Mora Arsyad : Takdir ga si, aku pengen noleh kanan terus tapi gakuat juga wkwk

Aku berharap tak ada yang memperhatikanku, karena aku sudah tak bisa lagi mengontrol senyumanku. Aku takut ada orang yang memperhatikanku akan mempertanyakan kesehatan jiwa-ku. Pesan darinya membuat-ku tak bisa berhenti mengobrol dengannya dan tanpa kusadari berbicara dengannya membuat suasana hatiku baik. 

***

129 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang