Hari ke seratus sebelas. Sore ini aku memutuskan untuk makan di meja kerja-ku. Aku memotret makanan-ku dan mengirimkan kepada pria kesayanganku agar dia cepat turun dari ruangannya dan makan.
Entah ada angin apa Mala yang juga baru mengambil makan malamnya duduk di kursi kosong di sampingku dan mengajakku mengobrol.
Tiba-tiba seseorang berhenti di kaca jendela samping mejaku. Raut wajah Mala berubah menjadi jenaka. Aku berbalik dan Mas Mora sedang mengangguk-ngangguk seakan berkata 'oo gitu'.
"Aduh firasatku gaenak, aku pura-pura galiat aja"
"Aishh, lu si Mal, drama lagi nih"
Mas Mora menunjuk ke arah Mala. Mala memberanikan diri mengangkat kepalanya dan melihat ke arah jendela.
"Mas aku bisa jelasin" Ujar Mala dengan nada memohon khas bercanda. Mas Mora menggelengkan kepalanya. Drama. Ngapain sih mereka?
Satu notifikasi masuk.Mas Mora: Hmmm ga manggil
Mas Mora: Pantesan ga manggil
Mas Mora: Ternyata
Mas Mora: Sudah jelasMe: tadii aku ngirim pap
Me: itu panggilan mam syangku
Me: lagian aku gatau tiba² Mala dduk samping
Me: the real blind jealousyTidak ada balasan darinya membuatku sedikit khawatir kalau dia benar-benar sedang marah.
Me: Mas lagi sibuk ya?
Me: let me know mas beneran cemburu apa lagi sibuk kerjaa?Tidak ada jawaban. Kesal.
Me : Babe marahnya ke Mala lah bukan ke akuu
Mas Mora : gumushhnyaaaaaa
Mas Mora : kalau kalian udah kelar kabarin ya.Me: kaliaan siaapaaa
Me: ayaaang ih
Me: aku sama Mala gitu?😑
Me: fix cemburu
Me: kamuu dimanaa?Mas Mora: mas mau tenggelam dulu
Me: APACIII BEBII
Me: ajak berantem yaakMas Mora: kok berantem
Saking kesalnya aku segera naik ke rooftop untuk mencarinya. Aku mengirimkan gambar bahwa aku sudah di depan ruangannya.
Me: kamu dimaanaa
Me: ayok sinii berantemMas Mora: Ayok
Dia keluar dari ruangannya sambil menyengir tanpa dosa. Aku mencubit perutnya gemas.
"Kenapaa? Kenapa lagi sii? boleh ga sehari aja ga drama""Yeayyy menang"
"Menang apaa?"
"Buat kamu naik kesini, tujuanku emang ini hihihi"
Demi apa! Aku menyerangnya dengan cubitan bertubi-tubi.
"Kamu tu yaa, ngeselin tau gaa"Dia menarikku ke tempat duduk rooftop.
"Sini-sini duduk dulu"***
Hari ke seratus empat belas. Hanya aku yang masuk site hari ini. Sophia sakit dan memutuskan untuk istirahat di mess, Corie ke Napalikan dan Mala tidak tahu keberadaannya.
Menjelang sore aku merasa mulai kurang enak badan. Aku memutuskan untuk memeriksa tekanan darah ku di ruang medis. Hasilnya pemeriksaan didapati tekanan darahku rendah. Aku meminta obat ke mba Adna.
Mas Mora: by nanti makan juga ya
Me: udah ada apa blom ya makanannya
Me: aku gabisa liatt, soalnya di medis
KAMU SEDANG MEMBACA
129 Days
RomantikMimpi buruk Elle berubah menjadi kenyataan termanis yang tak terlupakan ketika ia bertemu dengan Mora. Tidak pernah terbayang dalam benak-nya akan melihat pelangi di dunia-nya yang monokrom, gradasi warna yang nampak saat itu mampu membuatnya terkag...