Chapter 4

8 3 0
                                    

"Mba hayuk pulang" ajak mba Avy.

"Ntar mba beres-beres dulu" aku segera mematikan laptop dan memasukan barang-barang bawaan-ku ke tas selempang coklat kesayangan-ku. Aku hanya ingin pulang karena jujur mata-ku terasa berat.

Aku naik ke mobil yang sudah terisi di bagian belakang dan menempati kursi tengah yang masih kosong. Aku ditengah, Sophia dan Corie disamping kiri kanan-ku. Mba Avy duduk di depan, disamping sopir pak Nirim. Samar-samar kudengar seperti suara yang tidak asing dibelakang-ku. Namun aku terlalu penat untuk memikirkan-nya, aku tertidur ditengah perjalanan. Kepalaku tak bisa bersandar di kursi belakangku karena aku duduk di tengah sehingga tubuhku serasa kehilangan keseimbangan setiap kali pak Nirim menginjak rem, sehingga aku harus terbangun untuk kesekian kalinya karena menahan tubuh-ku agar tidak terpental kedepan.

"Ngantuk banget ya?" suara seseorang yang duduk dibelakangku sambil tertawa kecil. Suaranya tidak asing.

"Elle atau apanih aku manggilnya? Mba Grainne" lanjutnya. Aku akhirnya mengenal siapa pemilik suara ini, mas Mora.

"Elle aja mas, gabiasa aku dipanggil pake nama itu" aku kurang menyukai nama kedua-ku jadi aku benci di panggil dengan nama itu.

"Gimana mba Grainne, ada nggak datanya?"

Sial. Aku lagi lagi lupa bertanya pada pak Hari dan sebenarnya aku juga bingung dokumen apa yang diminta,

"Elle aja mas" ujar ku mengoreksi "itu data-data apa aja ya mas?"

"Data hasil tes, dokumentasi, apa aja yang ada di QC"

"Oh ntar saya tanya dulu ya mas" kali ini kantuk-ku sudah benar-benar pergi.

"Besok boleh kan?"

"Iya mas"

"Oke mba Grainne"

"Elle mas" serius aku geram.

"Iya Elle"

***

Satu notifikasi, aku membuka room chat mba Avy.

Diteruskan : tolong sampein ke Grainne terkait laporan QC, hasil tes dll sama dokumentasi

Aku mengangkat pandanganku kearah mba Avy dan melontarkan ekspresi bingung,

"Mba Elle tau kan siapa?"

"Gatau mba"

"Mas Mora" ujar mba Avy sambil tersenyum samar. Hadeh, Grainne lagii? Demi apa orang ini lama-lama ngeselin, batinku. Aku masih belum mengerti laporan yang seperti apa yang dimaksudkan, namun aku malas untuk naik ke ruang atas untuk bertanya padanya. sepertinya aku harus minta pertolongan seseorang. Namun siapa ya?

Saat makan siang tiba. Aku, Sophia dan Corie makan bersama di meja makan. Tiba-tiba aku tersadar bahwa aku bisa minta tolong Corie untuk membantuku menanyakan kembali ke mas Mora. Secara Corie ditempatkan di divisi engineer sehingga berada se-ruangan bersama mas Mora, mas Arif si Drafter, Pak Rama site engineer manager, dan mas-mas yang lain yang belum aku kenal. Semua informasi ini aku tahu tentunya berkat Sophia. Sekarang aku tahu mas Mora itu BIM Modeller dan juga  salah satu Admin engineer.

"Corie aku boleh minta tolong ga?"

"apa Elle?"

"minta tolong tanyain mas Mora ya, maksud data-data yang dia minta itu gimana?" ujarku sambil mengunyah makanan-ku.

"data apa emang Elle?"

"tanyain aja kayak gitu"

"oke kalo inget ya, hehe"

129 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang