pagi hari nya, Jay menyiapkan sarapan. "Rey, Abang, turun sini sarapan" teriak Jay dari ruang tamu.
Azka dan Reyhan pun segera turun untuk menyamperi Jay, Reyhan sangat lemas karna kemarin tidak makan seharian namun ia berusaha untuk menutupinya."Rey, sama abang Azka makan yang banyak ya. sini mami ambilin nasi nya sayang" Keyza mengambilkan nasi untuk Azka & Reyhan. Reyhan sudah membatin, bahwa Keyza berbuat baik hanya di depan Jay saja.
"Rey pelan-pelan makan nya" Jay merhatikan Reyhan yang makan nya sangat lahap. selesai makan, Keyza mencuci piring kotor.
Azka dan Reyhan kini di antar oleh Jay ke sekolah. "pulang sekolah papi ga bisa jemput, kalian pulang naik kendaraan online aja ya" Reyhan dan Azka pun menyetuji perminta an Jay.
"oi, sini ka" Seno memanggil Azka, Azka yany di panggil oleh Seno pun segera menyamperi dan berjalan bareng ke kelas mereka.
jangan tanyakan Reyhan bagaimana, jelas Reyhan sangat bingung. mereka sudah dekat? kapan? pertanyaan itu terus muncul di pikiran Reyhan.. namun ia berusaha untuk tidak memikirkan nya.
"heh cengeng, piket ga lo" baru saja Reyhan memasuki kelas sudah ada saja masalah.
"nama aku Reyhan, bukan cengeng" ucap Reyhan membela dirinya.
"ga peduli gue, cengeng" Reyhan sangat kesal dengan ucapan teman nya itu. namun ia tidak berani marah.. "LO TUH BISA PIKET GA SIH, NYUSAHIN AJA LO CENGENG" Tari menarik sapu dari tangan Reyhan dengan kasar.
"AKH, SAKIT TARI!" Tari memukul Reyhan dengan ujung sapu. Reyhan sangat kesal karna sedari tadi Tari menyalahi dirinya terus-terusan.
"MINGGIR LO BENCONG, CENGENG, BEBAN LO" Tari memaki Reyhan dengan perkataan kasar. Reyhan semakin kesal dengan Tari lalu ia pergi ke toilet untuk meluapkan emosinya.
"Azka, tuh si cengeng. adek lo tuh kenapa" Reyhan melihat Azka dan Seno sedang tertawa bareng. Reyhan melewati keduanya.
"bukan adek gua" Reyhan terdiam, ia tidak menyangka bahwa Azka akan mengeluarkan kata seperti itu. Reyhan mengurungkan niatnya untuk ke toilet, ia buru-buru ke kelas.
istirahat pun tiba. Reyhan mengurungkan dirinya di dalam kelas, ia tidak mau berinteraksi dengan orang-orang.
"woy cengeng! pesenin gua makanan dong cepet" Tari menyuruh Reyhan untuk memesankan makanan dikantin. karna Reyhan tidak merespon, Tari pun menarik baju Reyhan.
"woy cengeng, lo denger gua ga sih? pesenin gua makan di kantin cepet" dengan bodohnya Reyhan menuruti perminta an Tari, entahlah Reyhan tidak ingin dipukul lagi oleh Tari.
"LO TUH BEGO YA, GUA GA MAU INI. CEPET BELI IN LAGI YANG LAIN" Tari membentak Reyhan karna Reyhan salah membeli makanan, pasalnya memang Tari tidak mengasih tau ia ingin apa.
"LELET BANGET SIH CENGENG" Tari menendang tangan Reyhan. "udah lah ga mood makan gua, buang aja tuh makanan" Reyhan tidak ada tenaga untuk membela diri. ia hanya diam saja, tangan Reyhan mengeluarkan darah segar. namun ia menutup nya dengan jaket.
pulang sekolah, Azka dan Seno menyamperi Reyhan yang hendak ingin pulang. Seno menarik jaket yang Reyhan kenakan. "ikut gua"
"maksud lo apa ngejelekin gua? lo kalo ga suka sama gua, sini ribut" Reyhan sangat bingung dengan perkataan Seno, bahkan dirinya tidak merasa bahwa ia menjelekan Seno.
"maksud kak Seno apa?" Seno sudah tersulut emosi lebih dulu, Seno menendang perut Reyhan. dan menarik jaket Reyhan.
"GA USAH SOK GA TAU, TARI BILANG KE GUA" Seno memojokan Reyhan ke tembok, dan menendang Reyhan lagi. namun kini Reyhan menghalangi nya pakai tangan..
kini darah yang ada di lengan Reyhan pun menembus jaket nya, Reyhan melihat ke arah Azka tampak tidak peduli dengan Reyhan. itu yang membuat dirinya semakin sakit.
"pergi lo" Seno menyuruh Reyhan untuk pergi, Reyhan pun segera pergi meninggalkan Seno serta Azka. Reyhan pulang ke rumah dengan berjalan kaki, karna dirinya tidak memiliki uang sepeserpun.
sampai di rumah, Reyhan mengobati tangan nya yang berdarah. tiba-tiba saja Keyza memasuki kamar Reyhan dan menarik Reyhan. "bikinin gua kopi buat cowok gua"
"mami tangan Rey lagi sakit" Keyza tidak memperdulikan omongan Reyhan, ia tetap menyuruh Reyhan membuat kopi. terpaksa mau tidak mau Reyhan menuruti nya..
"REY KAMU TUH YANG BECUS DIKIT JADI ANAK, BIKIN GINIAN DOANG GA BISA. NYUSAHIN!" Keyza membanting gelas berisi kopi itu, jelas saja itu mengenai tangan Reyhan. selain panas, Reyhan lagi dan lagi terkena pecahan gelas tersebut.
"KAMU TUH BISA NYA APA SIH, BERSIHIN ITU CEPET" Reyhan segera mengambil pecahan-pecahan gelas tersebut.
"LAMA BANGET SIH" Keyza menendang Reyhan, tangan kiri Reyhan kini mengeluarkan darah lagi akibat pecahan gelas tidak hanya berdarah. kini tangan nya melepuh karna kopi panas, namun Reyhan berusaha untuk tidak nangis.
selesai membersihkan pecahan gelas, Reyhan langsung beristirahat. ia tidak peduli dengan luka di tangan nya, Reyhan memutuskan untuk tidur dengan keadaan diri nya yang terluka.
***
SEGITU DULU YAA, MAKASII YANG UDAH BACA. JANGAN LUPA VOTE, KALO ADA KESALAHAN MOHON DIKOREKSI YA
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG
Teen Fictionpulang ke rumah yang sama dengan vibes yang berbeda itu sakit, apalagi kehilangan salah satu bagian dari keluarga yang kita sayang.. keluarga menjadi salah satu rumah sekaligus luka.