-
-
-"saya udah denger kalo kamu di buang sama keluarga kamu, saya turut sedih tapi Jake saya bakal bawa Sunghoon pergi jauh dari sini."
Jake mengerjapkan netranya, Jake menatap Sunghoon yang berada di belakang papanya, bocah itu hanya diam dan menatapnya, mereka sesama labil di sini.
"saya gak tau kalo kamu beneran hamil sama anak saya atau nggak tapi kalo semisalnya kamu beneran hamil sama Sunghoon, saya mohon rahasiain, jangan kasih tau keluarga kamu atau siapapun." ucap Tuan Park dengan menatap Jake.
Jake terus menatap Sunghoon sedangkan Sunghoon langsung menundukkan kepalanya.
Apa yang bisa di lakukan bocah polos SMP kelas 2 saat mendengar itu dari orang tua seperti nya? kondisi memanas Jake hamil karena kecerobohannya dan juga Sunghoon.
"masa depan Sunghoon masih panjang kamu gak mau kan kalo masa depan dia hancur cuma gara gara kamu hamil."
Bagaimana dengan masa depan ku?.
"saya juga gak yakin kamu beneran hamil anak Sunghoon apa nggak."
Jika bukan Sunghoon lalu siapa?.
Ingin sekali menjawab tapi kenapa mulut nya terasa berat, mungkin karena efek takut juga.
Netra Jake berkaca-kaca, kondisi yang masih labil membuat nya menahan tangis karena takut, dia juga tak bisa membela diri karena kelabilan nya, Jake mengigit kuat bibir bawahnya.
Tuan Park mengambil segepok uang lalu meletakkannya di tangan Jake, Jake menatap uang itu lalu menatap Tuan Park.
Tatapan nya seolah menunjukkan bahwa dia seorang yang bijaksana persetan dia sangat bangsat dan hanya mementingkan kepentingan pribadinya saja, dia tidak perduli pada orang lain.
"kalo kamu ngerasa mau melahirkan, pake uang itu buat biaya operasi."
Tuan Park menepuk bahu Jake.
"saya janji kalo Sunghoon udah dewasa, masa depannya cerah, udah lulus sekolah dan sukses, dia bakal dateng buat tanggung jawab."
Dewasa?.
Masa depan cerah?.
Lulus sekolah?.
Sukses?.
Bagaimana dengan diri ku? aku harus dewasa sebelum waktunya, masa depan ku hancur, berhenti sebelum lulus lalu hidup dengan bangsat, semuanya pergi di saat Jake benar benar berada di titik terendahnya.
Jake menangis saat Tuan Park melaluinya begitu saja, Sunghoon menghentikan langkahnya di hadapan Jake, Sunghoon mengelap air matanya lalu menatapnya.
"kenapa kau meninggalkan ku?." isak Jake.
"aku tidak bisa apa apa, mereka yang menginginkannya." balas Sunghoon.
"kau bisa memilih tinggal lalu menemani ku disini, aku sudah tidak punya siapa siapa lagi sekarang." tangis Jake.
"maaf Jake, aku memang harus pergi, aku akan kembali menemui mu nanti." ucap Sunghoon.
"Sunghoon." panggil Tuan Park.
Sunghoon melalui Jake dan pergi meninggalkannya sendiri, Jake menjatuhkan uang nya ke tanah, dia menutupi wajahnya lalu menangis lirih, mau bagaimana pun dia masih bocah polos yang tidak mengerti apa apa.
"Tuan Jake? kenapa kau melamun?." tanya Junghwan.
Jake tersadar, dia menatap Junghwan lalu tersenyum dengan tipis.
"tidak apa." balas Jake.
______________________________________
Heeseung meletakkan plastik berisikan Snack di meja lalu menatap Jake, Jake menaikkan sebelah alisnya, ia juga menatap pria tampan nya, Heeseung melipat lengan kemeja nya dan mendudukkan diri di sofa.