-
-
-"Riki Shim." panggil Jay.
Tidak ada jawaban yang di dapat, Jay mengangkat kepalanya lalu menelusuri seisi kelas, satu alisnya terangkat saat ia tak mendapati seseorang yang ia panggil namanya tadi.
"di mana Riki?." tanya Jay.
"tadi dia ada Pak tapi sekarang tidak tahu dia kemana."
Junghwan melirik kursi Riki dan kemudian menghela nafasnya, Jay menutup buku absen lalu memulai pelajaran, 1 jam berlalu akhirnya bell istirahat berbunyi.
"kau bicara apa dengan Riki?." tanya Junghwan.
"astaga, kau membuat ku kaget." dramatis Jungwon.
"kau bicara apa dengan Riki?." Junghwan mengulangi pertanyaannya.
"kami hanya membicarakan tentang Sunoo." balas Jungwon.
"Sunoo?." bingung Junghwan.
"apa kau tidak tahu bahwa dia yang menyebar video kotor Riki? dia sudah mengaku dan berakhir di keluarkan dari sekolah." jelas Jungwon.
Junghwan menatap Jungwon.
"jadi kau benar benar tidak tahu? ohh kau sama seperti Riki, ketinggalan jaman." timpal Jungwon.
"Yang Jungwon tolong bawakan buku buku nya." ucap Jay.
"iya sayanggg." balas Jungwon.
Jungwon beranjak dan melalui Junghwan yang kini hanya menghening, Jay memukul kepala Jungwon dengan buku sedangkan Jungwon langsung meringgis.
"sayang sayang, mulut mu." dingin Jay.
Jungwon mengeluarkan cengirannya, ia mengambil buku buku di meja Jay lalu pergi bersama Jay ke ruang guru.
"apa dia menemui nya setelah tahu bahwa dia yang melecehkan dan juga merekamnya seperti itu." batin Junghwan tidak habis pikir.
Riki akhirnya menetap di rumah Sunoo.
"kau ingin memesan sesuatu?." tanya Riki.
Sunoo meliriknya.
"mungkin kau lapar?." timpal Riki.
Sunoo beranjak dari tempat duduknya lalu duduk di sebelah Riki, ia mencekal lengan Riki dan membawanya untuk menatapnya, mereka saling menatap.
"kau tidak menyukai ku sedangkan aku menyukaimu, jangan membuat ku berharap dengan kebaikan mu, itu bisa biasa saja bagimu tapi tidak bagi ku." ucap Sunoo.
Tatapan Riki menjadi sendu.
Sunoo mendorong Riki hingga dia bersandar pada tangan sofa, memeluk pinggang rampingnya dan hendak mencium bibir merah menggodanya.
Ponsel Riki berdering hingga tatapan Riki teralih pada ponselnya, Sunoo mengendus pipi Riki yang mulai memerah sedangkan Riki memejamkan netranya, ia menahan dada Sunoo.
"ponsel ku berdering." pelan Riki.
Sunoo menghela nafasnya ia pun menjauhi Riki, Riki membenarkan posisi nya lalu mengambil ponsel yang dia letakkan di meja.
Ternyata Junghwan yang menelpon nya, Riki melirik Sunoo.
"siapa?." tanya Sunoo.
"Junghwan." balas Riki.
"silahkan, aku tidak ada hak melarang mu, kau bukan milik ku." ucap Sunoo.
Riki menatap Sunoo dengan sendu, ia beranjak dan keluar dari rumah Sunoo.
"ada apa Junghwan?." tanya Riki setelah mengangkat telpon dari Junghwan.
"kau di mana?." tanya Junghwan kembali.