bagian 3

8.2K 550 10
                                    

-
-
-

Riki membuka pintu rumah sederhana nya dan mendapati Jake yang sedang menyapu lantai, Riki terdiam di depan pintu dengan tatapan sendunya sedangkan Jake tetap menyapu dengan tenang.

"kau sudah pulang? mandi dan makan lah aku sudah membuat kan mu sup ayam." ucap Jake tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Riki.

"ma." lirih Riki.

"kenapa? apa dia menganggu mu lagi?." tanya Jake dengan menatap Riki.

Riki tertegun saat melihat mata Jake yang tampak sebam, dia mulai mendekatinya dengan pelan, Riki mengenggam tangan Jake dengan erat sedangkan Jake hanya menatap nya.

"maaf karena sudah mengatakan hal yang tidak tidak pada mu kemarin, aku sangat marah, aku sangat emosional oleh sebab itu aku mengatakan hal yang tidak seharusnya aku katakan pada mu." lirih Riki.

"aku mengerti, kau tidak tahu semua yang sudah aku alami selama ini, aku tidak ingin bercerita pada mu bukan karena aku malu tapi aku tidak ingin jika itu akan menganggu pikiran mu." jelas Jake dengan membalas genggaman tangan dari anak semata wayangnya itu.

"perlu kau tahu bahwa aku tidak hamil karena melacur, itu semua terjadi karena kesalahan, kesalahan dan juga kebodohan jadi jangan pernah berpikir bahwa mama mu ini hamil karena melacur ya nak." lembut Jake dengan mengelus rambut Riki.

Riki menggeleng, air mata mulai memenuhi pipinya, dia mengenggam erat tangan Jake lalu menunduk dengan sedih.

"maaf... maafkan aku, padahal aku tidak tahu semuanya tapi aku malah mengikuti jalan pikir orang lain tentang mu, seharusnya aku bersyukur karena memiliki mama seperti mu, kau mengalami itu semua sendiri, kau sakit dan juga menderita sendiri seharusnya aku memahami mu dan bukan malah menyudutkan mu seperti orang lain." tangis Riki.

Jake tersenyum dengan tipis, dia mengelap air mata Riki, hati Riki semakin sakit saat Jake hanya memperlakukan nya dengan lembut.

"aku tidak suka saat mereka merendahkan mu, hati ku benar benar sakit ma." sedih Riki.

"perlu kau ketahui bahwa kau adalah segalanya bagi ku, kau alasan ku untuk bertahan dari kehidupan yang menyakitkan ini, kau putra kecil ku jangan dengarkan kata kata buruk mereka tentang diri ku, hidup ini yang tahu hanya kita dan tuhan jika kau terus mendengarkan kata kata dari orang lain maka kau hanya akan menyakiti diri mu sendiri." nasehat Jake.

"tetap saja aku tidak bisa saat mama ku di rendahkan seperti itu." tangis Riki.

Jake memeluk Riki dan Riki langsung membalas pelukan nya dengan erat, Jake janji bahwa dia tidak akan menangis karena di sini dia harus menenangkan putra nya.

"jika kau mendengar kata kata buruk tentang ku lagi cukup tutup telinga mu, jangan dengarkan, kita tidak hidup untuk mereka jadi abaikan saja." lembut Jake dengan mengelus punggung Riki.

Riki menangis sesegukkan.

"berhenti lah menangis." bisik Jake.

Bukannya berhenti, tangisan Riki malah terdengar semakin menyakitkan, Jake memejamkan mata nya dengan lirih.

______________________________________

Hari ini Jake di panggil ke sekolahan Riki, Jake sedang duduk dan di hadapan nya terdapat papanya Junghwan beserta dengan Junghwan nya sendiri, mereka sedang berada di ruangan kepala sekolah.

"nama saya Park Sunghoon, papa dari Park Junghwan." ucap Seorang laki laki tampan yang berada di sebelah Junghwan, dia menyodorkan tangannya untuk berjabatan dengan Jake.

Jake hanya menatap nya lalu menunduk dengan sopan sebagai balasan, Sunghoon menurunkan tangannya yang tidak di terima oleh orang yang berada di hadapan nya sekarang.

Single Mother : HeejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang