Always!

136 15 1
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran ‼️
Jangan lupa vote + komen ❤️


.
.
.
.
.

Malapetaka untuk haerin pagi ini, dia pikir kejadian kemarin ngga akan terulang kembali. Tapi, pagi-pagi ini laki-laki yang membuatnya menghela napas berat udah duduk di sofa ruang tamu bersama ayahnya.

"ayah ngga bisa anter, kamu berangkatnya sama nak gunwook aja." ujar ayah.

Haerin hanya mengangguk berpura-pura terlihat biasa aja padahal didalam hati menahan untuk ngga mengusir Gunwook dari rumahnya."iya ayah, kalau gitu haerin berangkat dulu. Jangan lupa kasi tau mama juga."

"berangkat sana."

"astaga iya ayah...." balas haerin dengan nada males, lalu dia menarik Gunwook keluar dari rumah. "ayo kak, berangkat."

Sampainya di halaman rumah, haerin berdiri sambil melipat kedua tangannya di atas dada menatap datar Gunwook yang lagi memakai helm. "gue ngga pernah minta dijemput."

"gue inisiatif jemput pacar sendiri." balas Gunwook lalu memberikan helm berwarna pink pada haerin.

Pasti helm ini khusus punya Zoa, Ngapain kasi ke dia sih?? "gue ngga mau berangkat sama lo."

"kenapa?" tanya Gunwook heran. "lo takut jadi bahan omongan anak-anak angkasa?"

Yaps, itu salah satu nya juga. "gue ngga takut, gue cuma males aja di omongin sama mereka. Jugaan rumor yang mereka buat semua-nya benar, kita ngga pernah real seperti orang pacaran pada umum-nya."

"udah ngomongnya? Sekarang naik gih, bentar lagi gerbang sekolah di tutup."

"kak? Ngga denger gue ngomong apa??"

"gue denger, haerin. Sekarang naik dulu, kita berangkat ke sekolah jangan sampai telat beneran." balas Gunwook yang udah di atas motor menunggu haerin untu naik.

Sebelum naik ke atas motor, haerin menyodorkan tangan kanannya meminta sesuatu pada gunwook yang sudah menatapnya penuh tanya."Jaketnya, kak. Lo mau paha gue keliatan banyak orang??"

"ck! Rewel banget sih lo." meskipun sedikit kesal, Gunwook tetap memberikan jaket yang dia pakai pada haerin. "sini dekatan."

Ngga kepikiran jauh, haerin malah mendekatkan badannya lebih dekat membuat perlakuan gunwwok selanjutnya membuatnya sedikit tersentak, laki-laki itu mengikatkan jaket tersebut dipinggangnya.

"gue bisa sendiri." haerin menghempaskan kedua tangan Gunwook.

"yaudah bagus, biar lo ngga manja."

"sapa juga yang manja! Mantan lo kali yang manja." ucapan haerin malah bikin Gunwook menatapnya datar dan tajam, dia jadi terdiam dilihat kaya gitu. Emang salah ya?

"cepat naik, haerin." perintah Gunwook terdengar dari nadanya aja seperti menahan untuk ngga marah.

Dengan sigap haerin langsung naik ke atas motor, tentunya tetap dibantu sama Gunwook. "dengar, haerin."

Haerin memajukan wajahnya yang lagi-lagi membuat pipi mereka hampir bersentuhan, kalau aja Gunwook menoleh, kena sudah. Apanya? Ada deh.

"hari ini gue bakal hapus semua rumor itu."




*ૢ✧✩ ⋆  ཻུ۪۪.


Niki terlihat masih syok sama apa yang dia lihat pagi tadi, benar-benar ngga menyangka temannya itu berangkat bersama Haerin. "kepala lo habis ditimpa apa? Ngga ada angin ngga ada hujan tiba-tiba berangkat sama Haerin??"

𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang