always

87 11 1
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran‼️
Jangan lupa vote + komen❤


.
.
.
.
.
.

Ceklek!

"Ayo naik, nanti terlambat." Kata gunwook menaiki motornya setelah membantu haerin memasang helm.

Haerin mengangguk dan segera naik ke atas motor dengan baik."kak, udah sarapan?"

Gunwook menoleh sebentar, lalu menggeleng kepalanya dan menyalakan motornya."belum, rin."

"Kalau gitu, sarapan bareng dikantin yuk! Kebetulan aku belum sarapan juga."ucap haerin senang sembari memajukan kepala nya kesamping wajah gunwook menunggu jawaban.

"Boleh boleh. Kita berangkat sekarang ya?"

Haerin mengangguk mantap, tapi bukannya motornya jalan, gunwook didepan masih tetap diam aja."kenapa kak?"tanya nya bingung.

"Peluk?"

"Ha?"

Suara decakan kecil dari mulut gunwook, karena ngga ada pergerakan dari haerin, dia langsung menarik kedua tangan gadis itu untuk melingkar di pinggangnya."aku pacar kamu, jadi wajar minta peluk,kan?"

Aelahh... Malah di balikkin kata-kata haerin yang semalam. Haerinnya hanya bisa tersenyum kecil, ngga mau ribut pagi-pagi, dia mengeratkan kedua tangannya pada pinggang gunwook.

Ngga peduli gunwook mikir dia apa, sekarang dia akan lebih memperlihatkan bahwa dia memang benar jatuh terlalu dalam pesona laki-laki bernama gunwook.

Entah sejak kapan, haerin baru menyadari kalau dirinya sangat menyukai dan nyaman atas tindakan yang dilakukan gunwook padanya.

Cara bicara, tatapan, bahkan tindakan sekecil apapun itu haerin suka. Namun, dia tiba-tiba kepikiran, apa gunwook beneran menyukainya juga??

"Haerin." Panggil gunwook di tengah jalan. Untung aja motornya ngga terlalu ngebut dan angin ngga kencang amat jadi terdengar jelas di telinga haerin yang langsung memajukan wajahnya.

"Kenapa kak?" Tanya haerin.

"Kalau aku pergi sebentar gapapa? Nanti kalau latihan kamu udah selesai, baru aku jemput." Jawab gunwook.

"Gapapa, kak. Ada urusan penting ya?"

Gunwook menganggukkan kepalanya."gapapa nunggu sebentar?"

"Gapapa, aku tungguin kok."

"Kabarin kalau udah selesai latihan."

‧₊˚✧ ✧˚₊‧

Niki mengelus pelan kepalanya yang sakit habis di tampol sama pharita, padahal dia cuma nyeletuk dikit aja tapi langsung di amuk. Dia salah apa ya kak?

"Serius dikit napa, ini demi keberlangsungan hidup seseorang." Kata pharita udah lelah.

"Yesseo bukan teman gue, kenapa lo malah mikirin dia?" Bingung niki. Soalnya beneran ngga habis pikir sama omongan pharita.

Gadis itu mengajaknya dan gunwook bertemu diperpustakaan cuma untuk membahas yesseo. Padahal niki ngga mau memikirkan yesseo, walaupun sekedar kenal tapi dia mah ogah buat membantu.

Karena niki menolak keras untuk membantun, pharita dengan kesadaran tinggi langsung memukul niki dengan kamus besar di rak."awalnya gue juga ngga mau bantu, tapi gue malah dibuat keheranan, kenapa zoa sering sekali menemui yesseo?"

𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang