always

47 8 0
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran‼️
Jangan lupa vote + komen❤

.
.
.
.
.

Haerin yang baru aja mengunci pintu ruang uks habis latihan bersama eunchae terlonjak kaget ketika sebuah tangan mendobrak pintu, pemilik tangan itu adalah woonhak yang sedang terengah-engah habis lari.

"Kenapa—" Belum selesai eunchae bertanya, tangannya dan haerin langsung ditarik paksa oleh woonhak.

"—Ehh ehh apa ini? Mau ngapain?" Bingung haerin tetap ikut kemana woonhak menarik mereka berdua.

Woonhak melepas tangan haerin lalu menunjuk ke arah lapangan Basket."kepala bang gunwook berdarah."

"Kok bisa?" Tanya eunchae cepat. Tentu ngga hanya dirinya, melainkan haerin pun juga kaget dan wajahnya sudah khawatir.

"Kena dorong sama bang ayden, terus nabrak tiang disebelahnya."

Haerin membalikkan badannya, namun ditahan sama woonhak."ehhh mau kemana? Selamatin bang gunwook dulu."

"Gue mau ambil kotak p3k di uks." Kesel haerin terus berjalan balik menuju uks."kalian duluan aja, nanti gue nyusul."

Woonhak dan eunchae mengangguk paham dan langsung berlari menuju lapangan basket, sedangkan haerin dengan cepat membuka kembali pintu uks dan segera mengambil kotak p3k.

Setelah itu dia mengunci pintu uks dan berlari dengan cepat menyusul kedua temannya yang sudah disana. Dia penasaran, separah apa gunwook terluka?

Saat baru sampai disana, dia melihat eunchae berlari ke arahnya dengan wajah kesal dan menarik tangannya untuk berjalan ke arah berlawanan.

"Kenapa, chae? Kak gunwook baik-baik aja kan?" Bingung haerin menghentikan langkahnya meminta penjelasan pada temannya.

"Ngga baik. Lo ngga usah kesan—" Belum selesai Ngomong, haerin malah berlari masuk kedalam lapangan basket meninggalkan eunchae yang memegang kepalanya pusing.

Ketika haerin masuk ke dalam lapangan, dia melihat kerumunan dibawah ring dan segera mendekat saat menyadari ada Niki yang melihatnya dengan datar.

"Permisi, gue mau lewat." Ucap haerin memasuki kerumunan anak basket. Namun, saat dia sampai didepan orang yang dikhawatirkan, betapa sakitnya haerin melihat gunwook yang sedang diobatkan oleh yesseo dengan telaten.

Gunwook terkekeh menanggapi amarah yesseo, ini mah haerinnya yang ngga baik. Dia menarik napasnya dalam-dalam, lalu dia menghampiri dan duduk didepan gunwook dan yesseo yang langsung memasang wajah kaget.

"Kak yesseo, bisa minggir? Biar gue aja yang obatin." Kata haerin membuka kotak p3k.
Orang-orang sudah mulai meninggalkan mereka kecuali Niki yang masih anteng berdiri dengan kedua tangan dilipat diatas dada menatap datar mereka bertiga.

Tangan gunwook menghentikan pergerakan haerin saat ingin mengobati lukanya."ada gue suruh lo buat obatin luka gue?"tanyanya.
Bisa haerin lihat di mata gunwook ada kekesalan, memangnya dia salah apa?

"Minggir. Biarin cewe gue yang obatin luka gue." Ujar gunwook dingin yang langsung menghempas kasar tangan Haerin yang kaget akan tindakan tersebut.

Yesseo masih terdiam.

Bukannya menuruti perkataan gunwook, haeri malah tetap ingin mengobati luka gunwook sehingga membuat laki-laki didepannya marah dan membentaknya. "BUDEG LO, ANJING???!!!"

𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang