always!

147 14 1
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran‼️
jangan lupa vote + komen

.
.
.
.
.
.

"Cuma lo harapan angkasa untuk menang."

"Gue ngga bisa." Tolak gunwook bangun dari duduknya ingin kembali ke dalam kelas.

Doohon selaku anggota basket angkatannya yang masih aktif tetap memaksa gunwook."anak-anak yang lain berharap lo turun lagi ke lapangan, apa kagak bisa turun untuk terakhir kalinya lagi?"

Gunwook enggan menjawab perkataan temannya itu dan terus keluar dari kantin. Bukan berarti hal tersebut membuat Doohon menyerah, dia tetap mengikuti gunwook dari belakang.

"Lo takut kejadian itu terulang kembali, kan??"

Mendengar pertanyaan Doohon membuat langkah gunwook berhenti begitu saja. Memori pikirannya terputar kembali beberapa bulan yang lalu, dimana kejadian hal paling memalukan dihidupnya.

"Ngga usah sok tahu!"

"Jangan tanam impian lo, bokap lo kagak berhak larang lo main basket."

Cih. Gunwook mendengus kecil, tahu apa Doohon tentang kehidupannya?? Kalau saja bokapnya ngga main tangan, udah sejak lama dia menentang  permintaan sang papa.

"gue kagak bakal maksa lo buat ikut. Tapi gun, lo kagak kasian sama tim basket kita? Mereka tunggu lo balik lagi. Dua hari, gue kasi lo waktu dua hari buat pikirin."

gunwook menghela napas kecil, dia jadi bimbang apa harus setuju atau ngga setuju balik bergabung bersama Tim basket kesayangannya??

Dia lupa bagaimana rasanya berlari ditengah lapangan memegang bola dan menahan lawan, dia juga lupa bagaimana rasanya diteriakki oleh banyak orang, semua-nya dia lupakan dan dia sangat merindukan itu semua.

Ponselnya berdering di saku celana, segera diambil dan diangkat olehnya, sebab itu panggilan dari sang mama. Ada apa mama menghubungi-nya di jam sekolah seperti ini??

"Hallo ma??"

"........."

Saat dijawab sama mama diseberang sana membuat jantung gunwook seperti merosot jatuh kebawah. Seharusnya dia sudah siap mendengar hal itu, tapi kenapa rasanya masih saja sedikit menyakitkan dan kurang merelakan itu semua??

Iya, hari ini kedua orang tua gunwook sudah resmi bercerai.

‧₊˚✧ ✧˚₊‧

"APALAH DIA APALAH!!!!"

Haerin tertawa keras melihat kyujin yang dibully habis-habisan sama anggota PMR yang lain. Beneran capek banget ketawainnya, mana eunchae paling keras lagi bully-nya.

"Bully aja gue terus, iklas lahir batin gue dibully sama kalian." Ucap kyujin udah pasrah banget.

semua lanjut tertawa lagi. Perut haerin lama-lama jadi sakit nih kalau ketawa terus, dia mengambil botol air dan meminumnya nenghilangkan rasa kering ditenggorokannya perkara ketawain kyujin.

Selesai ketawa ngga jelas, mereka melanjutkan kembali aktivitas latihan pada sore hari itu. Semua-nya tampak biasa saja dan berjalan sangat baik, anggota yang lain sudah mulai menyesuaikan diri dengan mata lomba yang di ikuti.

Namun, beberapa menit kemudian suasana yang tadinya nampak biasa aja malah jadi runyam saat kedatangan anak-anak pramuka yang tiba-tiba menjatuhkan tongkat depan mereka.

Kyujin sampe kaget pegang dada-nya, rasanya jantung dia mau jatuh ke tanah.'apasih ngga jelas banget jadi manusia!'

"Lapangan ini bakal dipakai sama anak pramuka." Ujar laki-laki yang ditahu sebagai ketua putra ambalan angkasa, namanya jihoon.

𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang