always!

102 13 1
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran ‼️
Jangan lupa vote + komen ❤


.
.
.
.
.

Baru masuk kelas haerin dibuat keheranan sama kedua temannya yang heboh banget kasi tau dia kalau dua kakak kelasnya bakal adu tonjok, kan jadi kaget dengarnya.

"ngga capek apa mereka berantem terus? Gue yang dengar mereka mau berantem aja jadi pusing." celetuk Kyujin.

"gue penasaran banget deh, kenapa mereka bisa jadi rival gitu." sahut eunchae.

Haerin tim nyimak aja deh, padahal dalam hatinya sedikit khawatir sama keadaan dua kakak kelasnya itu.

"kayanya bakal nambah deh masalah mereka."

Eunchae melihat kyujin bingung. "maksud?

Kyujin melirik ke arah haerin yang sibuk membaca buku. "lo sadar ngga sih, kak Sungjun suka sama haerin." bisiknya membuat eunchae hampir berteriak

"kalian mau ke kantin ngga? Gue ngga bawa botol air minum, jadi mau beli air di kantin." ujar haerin memasukkan buku yang dibaca tadi ke dalam kolong meja.

Kedua temannya menggeleng kepala serempak, jugaan lagi sepuluh menit masuk kelas jadi males ke kantin pagi-pagi gini. Pasti ramai banget yang sarapan di kantin, mending duduk anteng aja di kelas.

Jadinya haerin harus jalan sendirian ke kantin, mau marah cuma dahlah masa marah cuma ngga di anter ke kantin aja.

Diperjalanan menuju kantin, langkah haerin mulai melambat saat menyadari didepan sana ngga jauh darinya ada gunwook yang entah sama siapa lagi bicara berdua gitu. Ngga keliatan wajahnya karena membelakangi-nya sampai haerin baru tau saat seseorang itu berbalik badan ternyata pharita.

Ngga tau apa hubungannya, tapi dia dengar dari kyujin tadi kalau pharita termasuk mantan gunwook. Dia ngga tau jelas berapa lama mereka menjalin hubungan, karena emang ngga ada yang tau ketika mereka pacaran.

"mau kemana?" tanya Gunwook ketika haerin ingin melewati-nya dengan pharita yang menoleh ikut menatap haerin dengan senyuman manisnya.

Haerin menunjuk ke depan. "kantin." jawabnya singkat.

"udahkan? Ngga usah khawatir ngga jelas lagi. Gue mau anter bocil ke kantin dulu." haerin yang dengar udah masang wajah tersenyum pasrah, emang sebocil itu kah dia? Mentang-mentang Gunwook badannya tinggi dan dia kecil, jadi seenaknya manggil bocil!

Pharita mengangguk paham, lalu pamit masuk kelas duluan meninggalkan kedua manusia yang akhir-akhir ini kembali menjadi topik hangat Angkasa.

"tumben ngga tantrum gue panggil bocil?" heran gunwook.

"udah pasrah." jawab haerin melangkahkan kaki dan di ikuti oleh gunwook.

"panggilan kesayangan dari gue tu."

Haerin mendelik geli. "orang mah panggilan kesayangan bagus-bagus, kenapa gue aneh banget?"

"udah mengakui gue sebagai pacar nih?"

Nahkan langsung diam haerinnya.

"sayang?"

"hah?" beo haerin sampai berhenti mendadak.

"dipanggil sayang mau?" aelahh malah tanya lagi.

"terserah kakak lah!" rese banget sih, pikir haerin.

𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang