always

82 11 2
                                    






━─━────༺༻────━─━

Typo bertebaran‼️
Jangan lupa vote + komen❤
Makasi buat kalian semua yang stay sama cerita aku🥰

.
.
.
.
.
.

Gunwook diam-diam memperhatikan pergerakan haerin dari angkat tandu hingga berjalan menuju UKS, ternyata gadis itu terlihat baik-baik saja. Ngga ada yang perlu dipikirkan lagi.

"lo beneran selesai sama haerin?" Tanya pharita yang daritadi juga memperhatikan gunwook yang terus melihat haerin.

"Ck. Pertanyaan lo ngga bermanfaat buat gue."

Pharita tersenyum lebar."tinggal jawab aja."Ucapnya dingin seperti ingin melempar gunwook menggunakan tempat sampah.

Sedangkan gunwook hanya bisa menjawab dengan deheman aja. Pilihannya kali ini semoga bermanfaat untuknya dan orang disekitarnya, zoa ngga akan berani macam-macam lagi. Cukup keluarganya yang hancur, pertemanan nya juga ngga boleh.

"Bagus deh. Kalau gue perhatikan lagi, akhir-akhir ini haerin dekat banget sama sungjun."kata pharita  yang sebenarnya sengaja mengatakan itu di depan gunwook.

"Sungjun?"

Pharita tersenyum kecil."lo cowo paling tolol yang pernah gue kenal, eh ada lagi sih.... Niki lebih tolol dari lo."ujarnya.

"Mulut lo gue jejelin pake sepatu mau?" Kesel juga gunwook dikatain tolol.


"LO TUH YANG GUE JEJELIN DULUAN!!"lah kok ngamuk? Pharita menatap sinis gunwook." Lo tuh udah dikasi serbuk berlian, malah pilih batu krikil."

"Ha? Pilihan apa?" Bingung gunwook teh, ngga paham sama perkataan pharita.

Pharita menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya menahan sabar untuk ngga menampol wajah tetangganya itu."Lo lebih milih yesseo anjirrr! Padahal haerin tuh cocok sama lo, kalian tuh couple goals banget!"

Oalahhh, itu toh. Pikir gunwooo yang baru paham."gue emang ngga bisa lupain yesseo."

"Alah kentut! Basi omongan lo, gun. Gue tuh tau lo balikkan sama yesseo karena takut dia disakitin sama zoa lagi, kan?" Seketika gunwook langsung terdiam. Pharita memandangnya keheranan."lo sadar ngga sih? Haerin juga korban?"

"Yesseo lebih parah."—gunwook.

"Terserah lo deh. Pokoknya yang ada dipikiran gue sekarang, zoa bakal nyakitin haerin." Ujar pharita bangun dari duduknya ingin pergi ke kelas namun tangan kanannya ditahan oleh gunwook.

"Lo tau darimana?"

Pharita menghela napas kecil."tadi lo cerita, zoa kasi lo pilihan, antara yesseo atau haerin, kan?" Gunwook menanggapinya dengan anggukan."itu tandanya dia bakal dapat umpan baru atau lama, lo pilih yesseo dan zoa bakal beralih nyakitin Haerin."

Gunwook terdiam. Sebenarnya kedua gadis itu ngga ada yang penting di hidupnya selain mama, mengapa dirinya memilih yesseo? Karena gadis itu selalu membantunya.

Bagaimana dengan haerin? Tentu saja gunwook merasakan kenyamanan, namun dirinya ngga yakin tetap bersama dengan adek kelasnya itu.

"Zoa ngga mau lo bahagia." Pharita menatap langit yang cerah sebentar, lalu dia menepuk-nepuk bahu gunwook."gue dengar dari junghwan, bokap lo cinta pertama-nya nyokap zoa."

Deg.

Gunwook semakin mati kutu, ngga tau harus merespon apa. Pantes saja saat kedua orang tua masih bersama, jarang sekali dirinya melihat kedekatan, yang selalu terjadi adalah pertengkaran dari ringan hingga berat.

𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang