part 26

397 18 2
                                    

Selamat membaca
-

-

-
Bulan ini adalah bulan kesembilan untuk kehamilan flora.

Valdo semenjak flora hamil anaknya, ia selalu muntah dan mual karena memiliki gejala Sindrom Couvade.

Bukannya flora mengidam tetapi suaminya yaitu valdo, ia mengidam sangat aneh.

Seperti anak kucing berwarna merah maron yang baru lahir.
Ikan arwana bergigi hitam.
Pop ice dengan rasa buah Langsat.
Dan masih banyak lagi.

Flora yang saat ini hanya terheran heran kepada valdo karena ngidam diluar kota Arab.

-
-

"WAALAIKUMSALAM." Salam Febri.

"Assalamualaikum dong bukan waalaikumsalam pea." Ketus Daniel.

"Oh ya assalamualaikum." Salam Febri lagi.

"Waalaikumsalam masuk." Sahut valdo.

"Eh ada Lazio, masuk masuk." Balas flora

"Disambut bidadari nih." Nyengir Luvas.

"Sentuh istri gua satu jari, badan Lo gua patahin mau!!." Tegas valdo.

"Posesif amat suaminya bund wkwkw." Balas zaen.

"Kalian kesini sama cewe cewe?." Tanya flora.

"Iya nih, lagi markir mobil tuh." Balas gracio.

"Lagi cariin kami yahh." Ucap Chika dan teman temannya baru saja datang.

"Aww flora kapan lahiran." Ucap indah yang gemas terhadap perut flora yang besar itu.

"Nunggu harinya kali." Balas flora tersenyum. "Kok fiony gak ikut? Bukannya anaknya udh 1 tahun?." Sambung flora.

"Maklum bund, masa masa ingin bertiga bersama." Balas Chika yang dianggukkan flora.

Mereka duduk di sofa ruang tengah.

"Itu kucing siapa Flo, bukannya Lo gk suka Kucing?." Tanya Indira.

"Tuh si Revaldo azarian revisan yang ngidam kek gitu." Tunjuk flora kepada valdo yang membuat mereka melihat kearah valdo.

"Lah bukannya elo yang hamil kok dia yang ngidam.?" Heran Jessi.

"Dia terkena sindrom cauvade, kek hormon nya itu loh gak paham juga aku." Jawab flora.

"Ohh ngerti ngerti." Ucap Jessi yang dianggukkan flora.

"Cwk apa cwk Flo?." Tanya callie.

"Nanya tuh yang bener!! Cowo ini, pas banget mas ado juga mau cowok." Balas flora.

"Nanti keluarnya cewe lohh." Pancing indah yang menakuti flora.

"Orang kata dokternya cowo." Balas flora yang tak terima.

"Iya deh, btw udh siapin namanya belom?." Tanya Marsha.

"Udh." Jawab flora.

"Pasti valdo yang bikin sendiri." Ucap Chika menebak.

"Gak orng aku sendiri, dia nambahin nama terakhir aja." Jawab flora.

"Ohh iya toh." Jawab Jessi yang mengangguk.

"Anjir do, itu arwana ngapa giginya hitam nying." Heran zaen yang mau tertawa.

"Alah palingan itu ngidamnya valdo kali wkwk." Tawa gracio yang membuat mereka juga tertawa.

"Yehh Lo belum rasain punya sindrom cauvade." Ketus valdo

"Iya deh sipaling sindrom, untung gak sindrom." Balas Febri yang membuat valdo menatap tajam kepadanya.

Pilihan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang