Selamat membaca
Sorry klo ada typonya
-
-
-
-Sore hari valdo ingin mengajak teman temannya nongkrong,valdo pun ingin menchat para sahabatnya itu
(Lazio gengs)
Valdo
Ke markas sekarang.Febri
Ada apa do? Tumben banget ngajak ke markasZaen
Kebetulan kita mau kemarkas juga doDaniel
Ada yang ga beres nihFerrell
Oke do, gua nyusulLazio
Oke deh***
"ASSALAMUALAIKUM." Salam Febri yang begitu nyaring
"Sut, jangan teriak blog. Banyak orang ege." Ucap Daniel yang menegur.
"Do? Lo kenapa? Murung banget gua liat liat." Tanya Gracio.
"Iya tuh, jarang jarang ketua kek gini." Balas Luvas yang berduduk.
"Flora dijodohin sama bokapnya."
"HAH?? BENERANN??."
"Kurangin volume kalian." Tegur Valdo.
"Serius do? Lo ga bercanda kan?." Tanya Ferrell yang tak percaya.
"Ada muka gua tampang bercanda?." Jawabnya yang ketus.
"Gila, ga expect gua co." Daniel yang begitu shock.
"Yah mau gimana lagi, takdir bro." Ucap Valdo yang lesu. "Sebenarnya gua juga ga bisa memperjuangkan, soalnya gua juga dijodohin sama bokap gua." Lanjutnya.
Flashback on..
"Papah jodohkan kamu sama anak temen papah!!."
"Ga bisa gitu dong pah, biarkan Valdo pilihan valdo sendiri. Valdo ga terima pah."
"Ini urusan kantor Valdo!! Uang lebih dipentingkan dimasa depan kamu!!."
"Pah!! Valdo udah punya Flora!! Valdo ga mau di jodohin asal asalan pah!!."
"Emangnya orang tuanya punya apa?!! Jika orang tuanya tidak punya apa apa, kamu lebih baik papah yang pilihkan!."
"Kita juga udah sepakat pahh!! Papah yang menyerahkan diri untuk Valdo mandiri!! Tapi papah yang ngatur kehidupan Valdo tanpa persetujuan!."
"Keputusan papah sudah bulat. Jika kamu menolak permintaan papah, terpaksa papah kirimkan kamu ke USA bersama kakek kamu!."
"Pilih antara dua, mau di kirim ke USA, atau nikah sama yang papah pilihkan."
"Emang papah tau wujudnya gimana??!! Emang dia bisa nyaingin Flora pah?!!. Aku masih kelas 12 pah, masih fokus dengan pendidikan!!."
"Jika kamu menolak, papah kirim kamu ke USA."
"ARGGG, TERSERAH PAPAH!! VALDO BENCI PAPAH, SELAMANYA!."

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Aku [End]
Romance(End) "Cinta itu seperti angin, kamu tidak bisa melihatnya tapi kamu bisa merasakannya."