part 36

369 28 0
                                    

Selamat membaca...
-

-

-

Hari ini adalah hari weekend pada jadwal valdo. Dimana hari libur yang ia nantikan.

Valdo berinsiatif untuk memanggil teman temannya kerumahnya itu. Karena ia sangat rindu dengan momen indah itu.

"Selamat pagi kak." Salam pagi dari adiknya tercinta yaitu ashel.

Valdo pun membalas salam ashel dengan tersenyum, lalu berkata."Selamat pagi juga adik Abang."

"PAPAH ABAN PUNYA SESUATUUUU." Teriak Rai yang berlari menghampiri papahnya itu.

Valdo pun menoleh kearah Rai dan menghampiri anaknya itu juga.

"Sesuatu apa sayang?." Tanyanya yang memerengkan kepalanya itu.

Rai pun menyembunyikan barang sesuatu itu. Tingkah laku Rai itu yang membuat valdo penasaran dengan barang itu.

"Apa itu aban? Jangan buat papah penasaran yah." Tanyanya yang penasaran itu.

"Bentar Aban tanya dulu sama papah, Papah ada ngerasa kehilangan gak?." Tanya balik Rai kepada papahnya itu.

Valdo pun bingung dengan pertanyaan anaknya itu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

Lalu ia menyentuh kantong celananya secara spontan karena hanya itu dalam pikirannya. Lalu ia sadar bahwa dompet kesayangan nya itu tidak ada dikantong celananya.

Rai yang melihat itu pun tertawa tipis. Iya, yang disembunyikan dan disuruh tebak oleh Rai itu adalah dompet papahnya. Dompet papahnya terjatuh ditangga. Karena papahnya turun tangga tergesa-gesa.

"Nah kan ada yang hilang. Nih dompetnya, makanya kalo turun tangga itu jangan cepat cepat. Emng apa sih yang papah kejar?." Ucap Rai yang menggelengkan kepalanya itu.

Valdo pun tersenyum manis dan mengusap kepala putra sulungnya. Ia berhasil mendidik benar kepada anak anaknya, jika kalian heran dengan percakapan dan public speakingnya Raivaro.

Ia sudah berumur 9 tahun, masih kelas 4 SD tetapi public speakingnya sangat bagus. Ia di les kan oleh papahnya karena dulu dia tak pandai berbicara tentang apapun itu. Dia memenangkan lomba math dan public speaking 7 kali tingkat provinsi.

...

Jam 16.12 wib..

"ASSALAMUALAIKUM, ALHAMDULILLAH GUA NGINJAK NIH RUMAH LAGI COKK." Salam sahabat-sahabat kesayangan valdo itu datang kerumah valdo itu.

"Waalaikumsallam, akhirnya sampe juga. Masuk masuk." Sahut si valdo dengan tersenyum manisnya itu.

Akhirnya mereka pun memasuki rumah valdo dengan senang dan gembira itu.

Sesi perempuan sedang bergibah. Sesi anak anak sedang bermain. Dan laki laki pun mengobrol sambil tertawa.

"Eh ran, diliat liat gak nyerah tuh ngejar-ngejar ashel. Diterima gak cinta Lo?." Tanya Luvas yang menaik turunkan alisnya itu.

"Nasib hts bro, orngnya gak suka anak berandalan kek gua. Tapi gua selama 1 bulan ini mulai berubah hidup gua menjadi gak berandalan lagi." Jawabnya yang tersenyum itu.

"Ah elah bro bro, makanya jngn sok sok an jdi anak pembalap. Tobat kan lu, awas yeh. Umur udah tua masih aja jadi pembalap." Ucap zaen yang menepuk pundak Aran itu.

"Kalian juga sibuk sama pasangan sendiri, makanya gua lampiaskan kebalapan juga. Cape gua jompo Mulu ah." Keluh Aran yang memasang wajah sedih itu.

"JOMBLO KADAL BUKAN JOMPO, KALO JOMPO MAH LO UDH MATI JABLAY." Emosi mereka yang membuat semuanya tertawa.







Pilihan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang