12.

20 2 0
                                    

Setelah menghabiskan waktunya bermain air di tepian laut seraya menikmati senja, Syerina bergegas pulang karena kedua adiknya pasti sudah menunggu kepulangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktunya bermain air di tepian laut seraya menikmati senja, Syerina bergegas pulang karena kedua adiknya pasti sudah menunggu kepulangannya.

Kakinya terus mengayuh sepeda yang ia gunakan dalam aktivitas sehari-harinya. Sampai langit sudah berubah menjadi gelap, Syerina masih belum sampai ke rumahnya.

Kedua adiknya di rumah tengah menunggu kepulangan sang kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua adiknya di rumah tengah menunggu kepulangan sang kakak. Terutama Harsyi yang sedari tadi sibuk mengecek gerbang kemudian kembali ke pintu, ke gerbang, dan ke pintu lagi. Sedangkan kembarannya Harsya malah masih dengan santainya menunggu kehadiran sang kakak sembari merebahkan tubuhnya di sofa empuk ruang tv.

"Nanti juga teteh lo pulang, gak usah lebay gitu." Teriak Harsya dari dalam rumah.

"Lo mikirin keselamatan teteh lo gak sih? lo sering pake motor kan? minimal lo keluar sana dan cari teteh lo!" Harsyi masuk ke dalam rumah dan menghampiri Harsya.

"Males." Singkat Harsya.

"Urusan cewek lo, lo selalu getol. Sedangkan urusan teteh lo selalu males lah, mager lah, mikir kenapa Sya! yang ngehidupin lo itu teteh! bukan cewek lo!"

Harsya bangun kemudian menggebrak meja yang ada di dekatnya. "Lo kalo marah ya marah aja gak usah bawa-bawa cewek gue ya bangsat!"

"Kalo lo gak mau cari teteh, sini kunci motor, biar gue yang cari." Pinta Harsyi.

Harsya melempar kunci motor ke arah wajah Harsyi, kemudian ia meninggalkan Harsyi tanpa mengucapkan kata-kata apapun.

Harsyi berjalan menuju garasi untuk mengambil sepeda motornya. Namun saat belum selesai membuka gerbang, Harsyi sudah dikejutkan dengan kehadiran sang kakak yang tengah mendorong sepedanya, dengan kondisi berkeringat dan nafas tersengal.

"Teteh" teriaknya saat melihat kehadiran Syerina.

"Loh? Aa mau ke mana? kok ngeluarin motor?" Syerina masuk ke garasi dan meletakkan sepedanya, di ikuti Harsyi yang sekarang mengembalikan motornya juga ke dalam garasi.

sandhyā | Hamada Asahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang