-on going-
"Bolehkah aku jadi penikmat tatapan teduh itu? boleh aku yang menjadi penikmat senyum indah itu?" -Aksa Dharmawasa
"Kamu dan seni itu sama. Sama-sama indah untuk dilihat tapi juga, sama-sama sulit untuk aku pahami." -Aksa Dharmawasa
start...
Ada kalanya kita harus berhenti ketika kita benar-benar sudah lelah. Bukan menyerah, hanya berhenti sejenak saja.
Syerina melangkahkan kakinya menuju fakultasnya. Berhenti sejenak di tepi lapangan sambil menunggu kelasnya dimulai. Siapa sangka dari kejauhan terlihat Aksa sedang memotret wanita cantik yang tengah merapihkan rambutnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Syerina tidak menyadari akan hal itu. Sedangkan Aksa, dirinya senantiasa menunggu Syerina dari kejauhan, memperhatikan detail demi detail setiap pergerakan yang dilakukan oleh pujaan hatinya tersebut. Lucu memang, bagaimana bisa ia menyebut Syerina pujaan hatinya padahal bertemu saja belum dalam waktu yang lama.
"Syerina main twitter gak ya?" gumam Aksa.
Tangannya tergerak membuka aplikasi twitter yang kini sudah berubah menjadi X. Mengetik nama "Syerina" namun yang muncul adalah "Dahlia Bakery" dengan username "bysyerina" akun itu diikuti oleh Harsyi dan Nila adiknya.
"Syerina usaha bakery?" batinnya.
Dirinya diambang kebingungan, ingin menekan "follow" atau tidak usah, batinnya.
Baiklah, baginya hanya sekedar tau saja tentang akun Syerina, lagi pula, isinya hanya tentang jualan saja. Tapi Aksa mempunyai ide, mungkin besok atau hari ini ia akan mencoba memesan kue pada Syerina, ini adalah salah satu cara untuknya agar bisa mengobrol dengan Syerina.