07.

42 4 0
                                        

that's right, it's you.


Before.

(pls ignored the time)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(pls ignored the time)

"Huft, i hope after this ada keajaiban dateng ke gue" gumam Aksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huft, i hope after this ada keajaiban dateng ke gue" gumam Aksa.

Aksa mengikuti arahan Harsyi, menuju meja no 19. Tempatnya terletak di ujung, dekat dengan jendela.

Sebelum dirinya mendekati tempat tujuannya, Aksa sempat menghentikan langkahnya sesaat setelah matanya tertuju pada sosok perempuan yang membelakanginya. Cantik, itu yang Aksa katakan di dalam hatinya. Aksa mendekati kemudian berdiri di arah sebrang perempuan itu.

"it's you, sandhyā." ucap Aksa pelan dan sedikit gemetar.

Perempuan cantik itu mendongakkan kepalanya, melihat ke arah laki-laki yang berdiri di hadapannya saat ini. Ia tersenyum manis hingga jajaran gigi lalu merasa kikuk, karena ia pikir tempat yang ia duduki saat ini adalah tempat orang lain.

"Maaf kak, tempatnya ya? aku pindah aja kalau gitu" Syerina bangun dari duduknya namun di tahan oleh Aksa.

"Gak usah, maaf sebelumnya. Kakaknya Harsyi kan?" ucap Aksa to the point.

Syerina kembali mendudukkan dirinya, disusul oleh Aksa yang duduk di sebrangnya.

Aksa menghela nafas panjang, berusaha menenangkan dirinya. "Kenalin, gue Aksa." Aksa mengulurkan tangan kanannya.

Bukannya membalas uluran tangan Aksa, Syerina hanya tersenyum dan menjawab. "Syerina"

Aksa menggaruk tengkuknya. Kikuk rasanya, ia ingin sekali mengutuk dirinya sendiri saat ini juga. Perempuan yang ada di hadapannya saat ini benar-benar membuat dirinya canggung setengah mati.

"Sorry kalau lancang Sye, gue di suruh Harsyi untuk nemuin lo di sini."

"Oh ya? kenapa kalau boleh tau kak?"

"Aksa aja Sye, kita seumuran kayaknya." Sahut Aksa.

"Hm, soal gue posting foto lo di twitter, pasti adik lo udah cerita ke lo?" sambung Aksa.

sandhyā | Hamada Asahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang