-on going-
"Bolehkah aku jadi penikmat tatapan teduh itu? boleh aku yang menjadi penikmat senyum indah itu?" -Aksa Dharmawasa
"Kamu dan seni itu sama. Sama-sama indah untuk dilihat tapi juga, sama-sama sulit untuk aku pahami." -Aksa Dharmawasa
start...
I want to meet you once again, just to get to know you more deeply.
"Udah ketemu Sa? orang yang lo cari?"
Aksa, lelaki bernama lengkap Aksa Dharmawasa itu menggelengkan kepalanya sebagai tanda jawaban. "Belum Van" Aksa menjawab pertanyaan sahabatnya, Jovane.
"Lagi, lo gak usah mengada-ngada deh, itu udah satu tahun silam. Lo juga gak akan ingat ciri-ciri perempuan itu Sa" ucap Jovane menyadarkan Aksa.
"Mau setiap hari lo datangi tempat itu, lo gak akan ketemu dia lagi Sa. Yang berkunjung kesana gak cuma dia ataupun lo, bergantian orang setiap harinya. Dan lo masih berharap bertemu lagi sama perempuan itu? kemungkinannya cuma 0,01% Aksa" sambung Jovane.
"Gak ada salahnya kalau berusaha kan?" sahut Aksa tenang.
"Ya memang gak salah, tapi lebih ke gak mungkin Sa. Tujuan lo mencari dia itu untuk apa?" tegas Jovane.
Aksa menggidikkan kedua bahunya. "Entah, cuma mau mengenal lebih jauh. Gue tertarik sama perempuan itu."
Jovane hanya bisa menggelengkan kepala, merasa lelah dengan Aksa, entah apa yang ada di pikiran sahabatnya itu. "Orang gila, lo tertarik sama orang yang baru pertama kali lo temui?"
Aksa bangun dari posisinya, mengambil tasnya di atas meja, kemudian ia tautkan pada bahu sebelah kirinya.
"Mau kemana?"
"Cari objek dulu."
Aksa meninggalkan Jovane.
Potret Jovane.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sulit memang berusaha memahami seseorang yang memang tidak ingin kita pahami.