The Life of Kenan
[23.00]
Seseorang melangkah, memasuki gedung kosong hanya dengan penerangan rembulan malam, melangkah menuju sosok yang duduk berhadapan dengan kursi kosong.
“Gue kasih tau lo satuhal. Mereka berdua gak hidup dengan akrab, terutama anak itu, dia menjadi korban kekerasan.” ucap sosok yang duduk dengan setelan jubah hitamnya.
“Oh, thanks for your information. Tapi, lo ngasih gua keuntungan dengan ngasih tau semua hal ini. tapi gua belum tau apa keuntungan yang lo dapatkan.”
Sosok itu menyeringai tipis, “Ga usah di pikirin. Anggep gue mata mata lo dan lo bakal dapet hal yang memuaskan.”
“Omong kosong! Lo pikir gua gak tau latar belakang lo sama dia?”
“Oh, lo tau? Baguslah kalo ternyata lo gak goblok.” Sosok itu berdiri menatap sang lawan bicara yang tersulut dengan amarahnya.
“Kasih tau gua motif Lo! Sialan!!” balasnya, berharap sang lawan bicara akan menjawab dengan serius.
“Lo mau ikut main teka teki sama gue? Motif gue ga bisa gue ceritain sekarang.” tuturnya sebelum keheningan menguasai malam.
“Apa ini berkaitan dengan ....”
Sekali lagi sosok itu menyeringai dan menatap remeh. “I don't have an answer. Yang jelas gua bantu lo, tanpa sadar lo juga ngebantu gue. Kita impas. Selesaikan?”
“ .... ”
———
Senin, 28 - November - 2023
[07.00]Di kediaman Dewangga Aksalen berdiri menghadap sang Ayah yang sedang duduk dengan leptop di meja ruang tamu. “Aksalen Ayah dengar Kenan tak punya banyak barang? Jika ada waktu, berikan dia perhatianmu, nak, belanjakan dia sesuatu.” ucap Jevano.
“Apa? Si Kenan itu bukan anak kecil lagi, Ayah! Kenapa harus aku yang repot belanjain dia?”
“Apa salahnya, kau membelanjakan Kenan? Bukankah dulu kau selalu ingin membelikannya sesuatu? Bahkan barang sebesae apapun itu kau tak peduli.” ucap Jevano, sembari menyeruput secangkir teh pagi buatan sang istri tercinta.
“Dia laki laki!! Ayah, dulu dan sekarang sudah berbeda. Aku tidak ada waktu untuk pergi belanja denganya.” Aksalen menolak mentah mentah perintah sang Ayah, menatap muak padanya.
“Aksalen!!!. Ayah tidak menerima tolakan, belanjakan dia hari ini! Apa kau tidak mendengar perkataan Ayahmu?” ucap Jevano dengan suara yang sedikit meninggi.
“Ck!” Aksalen berdecak kesal, “ya baiklah! Bahagiakan saja terus si anak sialan itu. Ingat Yahh, sekarang dan dulu sudah berbeda, jangan samakan perlakuanku dulu dan sekarang.” ucapnya dengan suara rendah namun terdengar marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Life Of Kenan
Fanfic| | Kenan hidup tanpa kehadiran orang tuanya, hanya tinggal bersama seorang paman. Masa kecilnya hancur, saat mendengar kabar kalau orang tuanya telah tiada di hari yang sama. Kenan tinggal hanya dengan sang paman. Tak ada kerabat lain yang dapat i...