[K ]•| Tired

207 39 72
                                    

The Life of Kenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Life of Kenan


Selasa, 6 - Desember - 2023
[06.00]

“Heh lacur, bangun lo!!” Bentak Aksalen sembari menendang Kenan yang meringkuk di lantai dengan tubuh yang masih telanjang dada seperti kemarin dan jangan lupakan bercak darah yang mengering di punggung dan luka luka di bagian tubuhnya. 

Aksalen kesal karena Kenan tak kunjung membuka matanya, ia berjongkok lalu tanganya dengan enteng menampar pipi sang empu. 

“BANGUN DASAR LACUR GA BERGUNA!”

Kenan yang di perlakukan kasar segera membuka matanya, mengubah posisinya menjadi duduk dengan kepala yang menunduk, Kenan semakin takut pada perempuan di hadapannya, takut akan perbuatannya dan takut akan hinaan yang ia terima. 

Tanpa Aksalen sadari, Kenan menunduk bukan hanya karena merasa takut, tapi telinganya berdengung lagi bahkan lebih parah dari biasanya, kondisi telinga Kenan semakin parah, Kenan sama sekali tidak bisa mendengar apapun saat dengungan itu kembali menusuk telinganya. 

“Iya kak Kenan bangun, ada apa kak?” tanyanya. 

“Apa? ‘kenapa’ lo bilang? Bangun anjing, udah jam berapa liat?!! Gua butuh makan, bikin sana!” ucapannya, lagi lagi dengan bentakan yang tak ada habisnya. 

Kenan ingin menolak, tapi nyalinya tak sebesar itu untuk menolak, pipinya terasa panas akibat tamparan yang ia terima belum lama, Kenan terpaksa mengangguk pelan dan mencoba untuk berdiri dengan bantuan barang barang di sekitar. 

Aksalen sudah rapih dengan style-nya, celana cargo dan kemeja hitam polos, ia hanya tinggal menunggu sarapan saja, sebenarnya bisa saja para pelayan yang membuatkan tapi Aksalen memaksa agar Kenan yang membuatnya, entah dengan alasan apa dia ingin di masakkan oleh Kenan dan tak menerima tolakan. 

Beberapa menit kemudian Kenan sudah menyiapkan sarapan sekaligus bekal, Aksalen pun sudah duduk menyantap sarapanya, sedangkan Kenan berdiri di sisi samping Aksalen. 

“K-kak, Kenan ga berangkat dulu ya? Kenan susah buat jalan kak, tolong beri tau Angellin untuk mengabarkan teman kelasku …” cicitnya. 

“Ya.”

Kenan lega mendengar jawaban singkat dari sang puan seperti mendapat lampu hijau saat permintaanya di kabulkan, Kenan berjalan pelan di pinggir pinggir tembok hendak pergi kembali menuju kamar namun suara panggilan dari sang puan membuatnya berhenti. 

“Lacur, minum gua abis, ambil minum!” 

Satu perintah lolos dari mulut sang puan, Kenan mau tak mau menurutinya, padahal jarak dispenser dengan meja makan tak jauh hanya beberapa langkah saja, Kenan mengambil segelas air dan satu pitcher kaca, Kena berbalik berjalan dengan perlahan. 

Namun, luka di betisnya mendadak terasa nyeri seperti di gigit serangga dan karena itu kenan tersandung kakinya sendiri. 

PYARRRR!! 

The Life Of KenanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang