[K ]•| ia datang

239 61 66
                                    

The Life of Kenan————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Life of Kenan
————————————————

Bagaimana rasanya sebuah kebahagiaan?
•|Kenan

Selasa, 29 - November - 2023
[14.00]

Suara monitor medis terdengar memenuhi ruangan, Kenan terbaring lemah dengan infus yang terpasang pada tangan kirinya, sang empu perlahan membuka mata dan hal yang pertama ia lihat adalah sang sepupu. Angellin duduk seorang diri di kursi samping kanan ranjang dengan ibu jari yang mengusap lembut punggung tangannya

Kenan tersenyum, “Angel, a-apa kak Aksalen belum datang?” Angel menggeleng memasang mimik sendu pun Kenan yang melihatnya, “terimakasih sudah selalu datang dan menuruti ku kemarin ... ” ucapnya pelan.

Arkan aku harus bilang ke om Jevan. Ga bisa gi—” Angellin duduk mengoceh di sofa bersama dengan Arkan yang menepuk keningnya sendiri karena pusing.

A-angel ... Angellin,” panggil sang empu yang terbangun. Si pemilik nama yang merasa terpanggil segera mendekat tak peduli lagi dengan lawan bicaranya.

Apa? Kenan butuh apa?

Kenan menggeleng lemah, mimik wajahnya takut, tanganya mendadak gemetaran. “J-jangan katakan apapun pada, ayahh.”Angellin dilema, ia menatap Arkan dengan tatapan penuh tanya. Apa yang harus ia lakukan? Angelin bingung.

Jangan katakan apapun, ku mohon ... ” Kenan menatap Angellin dengan setetes air bening yang mengalir dari ekor matanya. “I-iya aku ga akan ngadu ... jangan nangis,” ia berucap sedikit ragu, “apa yang membuatnya sangat ketakutan, apa yang kakak lakukan padanya ... ” batinya sembari mengusap air mata sang empu.

Angellin tersenyum getir, melihat Kenan yang menatap lemah padanya. Suaranya tertahan saat hendak membalas sang empu, matanya memanas hendak menangis tak tega melihat Kenan yang terbaring lemah dengan segala rasa sakitnya.

“Angel?”

“Y-ya? Emm ya. Tapi sampai kapan kau akan menahan rasa sakit mu?” ucapnya.

“Aku ga tau, aku ingin terus menunggu,” tuturnya pelan dengan suara serak, “menunggu kakak untuk berubah, kembali menjadi dirinya yang dulu. Kenan salah apa Angel ah, kenapa kakak seperti ini?” suaranya seraknya semakin mengecil seolah tertahan saat air mata turun membasahi pipinya.

“Aku juga ga tau Kenan. Kakak ga pernah cerita banyak tentang kamu, kadang dia juga tak ingin mengatakan apapun soal masalahnya,” tuturnya masih menatap dengan tatapan getir, “kamu butuh apa? Aku akan membantumu Kenan, tapi apa kamu masih mampu bertahan?” nada bicaranya berubah memberi tau akan rasa hawatirnya, “tentang masalah mu suatu hari nanti aku yakin pasti akan terungkap, karna sepintar apapun bangkai itu di sembunyikan suatu hari akan tercium baunya, kan?”

The Life Of KenanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang