MENERJANG BATAS
***
Cinta itu bagaimana, sih, sebenarnya?
Suatu kejadian yang tak disengaja membuat Javiera dan Johnny menjadi dekat, mereka merasa nyaman dan akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan.
Hingga ada batasan yang tanpa sadar mereka...
Dua bulan sudah mereka memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Selama itu, Javier bahagia dan merasa disayangi oleh Johnny.
Sekarang bukan Javian lagi yang mengantar dan menjemputnya, melainkan Johnny. Sebenarnya Javier sungkan, tetapi lelaki itu memaksa katanya biar romantis.
Di bulan kedua ini, Johnny sudah mengatakan jika dirinya mulai sibuk dengan skripsi. Dia mulai bimbingan dan yang pasti juga penelitian. Lelaki itu meminta maaf kepada Javier jika kebersamaan mereka terhalang oleh kesibukannya.
"Dek" Javian dari dapur, dia berjalan mendekat sembari membawa kopi yang masih mengepul.
"Apa?"
Sejak tadi lelaki itu melihat Javier fokus ke handphone, mengacuhkan televisi yang menyala dengan volume cukup kencang.
"Kenapa kamu?" Javian menimpa sofa single dengan tubuhnya, kemudian meraih remot untuk mengganti chanel. "Galau gara-gara nggak dikasih kabar seniormu itu?"
Javier melirik Javian. "Aku nggak galau, ya."
"Terus, kenapa dari tadi cek handphone mulu?"
"Suka-suka Javier lah, Mas!" sentak Javier kesal, kemudian meninggalkan ruang tengah.
Javian yang melihat respon adiknya merasa heran, beda sekali antara belum punya pacar sama sudah jadian. Kadang senyum-senyum, kadang galau, tapi dia tidak mau mengakui apa yang dirasakan.
Seharian ini memang Johnny belum menghubungi Javier, padahal biasanya setiap hari kekasihnya itu pasti memberi kabar. Sekadar mengirim pesan untuk mengingatkan agar tidak lupa makan.
Bukannya gadis itu posesif, selalu ingin mendapatkan kabar dari Johnny. Namun, terkadang ada ketakutan jika lelaki itu meninggalkannya. Seperti apa yang diceritakan teman-teman di kampus, mereka mengatakan ditinggalkan saat lagi sayang-sayangan.
[MENERJANG_BATAS]
Johnny baru saja keluar dari ruang dosen, dia selesai bimbingan dan untungnya tidak ada kendala sama sekali. Bab kajian Pustaka telah diacc jadi dia bisa melanjutkan ke bab selanjutnya.
Netranya melihat Dimas duduk di taman depan ruang dosen, dia mengira lelaki keturunan Tionghoa-Jawa itu sudah pulang ternyata masih menunggu.
"Aku kira kamu langsung pulang, Dim?"
Dimas menoleh saat Johnny duduk di sampingnya. "Tio udah balik, Bao masih sakit jadi aku nebeng motormu."
"Kenapa jadi bahas Tio," kata Johnny heran. "Kalau motomu di bengkel 'kan kamu bisa sama pacarmu si MSG itu, apa dicampakkan lagi kamu?"
Dimas menghela napas. "Kayaknya aku harus berhenti pacaran."
"Lah, kenapa? Aku aja baru jadian, kamu malah berhenti," ungkap Johnny terkekeh.
Johnny, Dimas, Prastio dan Yudis. Mereka berteman sejak sekolah dasar sampai sekarang, mereka tidak percaya jika pertemanan yang dijalani bakal selanggeng ini.
Sifat keempatnya pun tentu berbeda-beda, paling anti pacaran adalah Johnny, lelaki itu sering dicap sebagai jomlo akut. Sedangkan Dimas, sifatnya yang cuek selalu ditinggalkan oleh pacarnya lebih dahulu.
Yang paling langgeng di antara mereka adalah Yudis, dia berpacaran dengan Adara sejak SMA. Terakhir tentu Prastio, kalian pasti bisa menebak bagaimana perangai lelaki Jawa tulen satu ini.
"Aku kayak selalu sial gitu, kalau pacaran mesti diputusin duluan," jelas Dimas dengan gaya medok.
"Lah, terus maumu apa, Dim?"
"Mauku?" Dimas menatap Johnny, kemudian dengan pandangan tegas dia melanjutkan. "Mauku, ya, aku yang mutusin duluan. Biar nggak kalah sama suhunya, yaitu Prastio!"
Mendengar itu Johnny hanya menggeleng. "Punya teman tidak ada yang benar. Wes, ayo pulang. Setelah ini aku mau ngapel."
"Apel? Opo iku, buah, ta?"
Johnny tidak menghiraukan perkataan Dimas, dia menuju parkiran untuk mengambil motornya.
Lelaki itu agaknya tidak sabar untuk bertemu Javier, seharian ini dia tidak melihat pipi tembam gadis itu. Alasannya sepele, tetapi seperti mencekik kaum budak cinta seperti dirinya.
Jawabannya tentu, paket data.
[MENERJANG_BATAS]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.