18. Merasa Bersalah

23 0 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



"Entah apa yang akhir-akhir ini terjadi, rasanya tak lagi sama seperti dulu."

-Zirar Arzan Bagaskara-

Ketika Eline dan Sabiru sudah pergi dari cafe itu, disepanjang perjalanan Sabiru melihat banyak awan dari jendela mobil seperti melihat awan namun hanya angan, membuat Eline salah fokus kenapa temannya menatap awan itu dengan mata yang begitu taja...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Eline dan Sabiru sudah pergi dari cafe itu, disepanjang perjalanan Sabiru melihat banyak awan dari jendela mobil seperti melihat awan namun hanya angan, membuat Eline salah fokus kenapa temannya menatap awan itu dengan mata yang begitu tajam, apakah ada masalah pada awan itu karena cuaca yang sedang mendung, atau malah penyebab yang lain.

Dalam perjalanan terlihat beberapa banyak orang yang sedang berjalan melewati dan menyeberangi jalan raya ketika mobil mereka berdua sedang berhenti tepat pada jalur lalu lintas.

Tidak sengaja arah mata pandangan Eline tertuju pada seorang perempuan yang sedang berdiri disamping swalayan dan membawa beberapa kantong entah itu berisi apa saja dan terlihat ia sedang membutuhkan bantuan, ketika Eline ingin memberi tahu kepada Sabiru untuk menolongnya ternyata hal itu tidak bisa ia lakukan karena ia harus segera melanjutkan perjalanannya.

Sesampainya mereka berdua sampai dirumah masing-masing, di benak pikiran Sabiru kenapa ketika Allah memberikan jalan kehidupannya seperti ini, dengan arti ia masih belum bisa mengerti apa maksud Tuhan akan rencana-Nya yang masih menjadikan tanda tanya.

Masih banyak misteri, teka-teki yang harus bisa dipahami dan dimengerti dalam kehidupan ini. Sama seperti Renja Vishaka, ia tak kalah juga suka dengan teka-teki.

Seketika Sabiru melanjutkan pemikirannya mengenai sebuah alur hidup yang kadang bisa sesuai dengan kemauan kita dan terkadang juga bisa tidak, mungkin dibalik semua itu Allah sudah menyiapkan sesuatu hal yang tidak kita sangka.

Dan ketika kita ikhlas akan takdir yang diberi oleh Tuhan, percayalah itu sudah menjadi sebuah takdir yang sangat amatlah baik dihadapan-Nya meskipun terkadang manusia gagal memahaminya.

Sewaktu mobil Eline dan Sabiru yang ia naiki, perempuan itu terlihat seperti tidak asing dengan mobil itu. Tanpa pikir yang panjang, perempuan yang dari tadi sudah berdiri didepan swalayan terlihat seperti menunggu kehadiran seseorang yang dari tadi ia tunggu namun saat ini masih saja belum datang juga.

"Lama banget tuh orang! orang rumahnya juga ngga jauh juga dari sini," gerutunya.

Tidak lama kemudian perempuan yang sedang menunggu kehadiran seseorang itu akhirnya datang juga, dengan berpakaian rapi dan juga style yang tidak mencolok. Perempuan itu mendecak, "Lelet banget sih lo, Rar," gumam Yara.

"Ada apa nih, orang katanya akan menjadi hubungan yang baik setelah ini, kok malah gini? dan sekarang lo siapanya gue? Kok ngatur?" ucapnya.

Takdir Illahi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang