بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
•
•
•"Saya nggak pacaran dan Insya Allah nggak akan pacaran. Allah melarangnya. Kalau saya langgar nanti Allah marah."
-Azalena Sabiru-
Ketika Eline mendapatkan telepon dari Biru. Eline segera mendatangi rumah Biru dan juga untuk memberitahu Biru, Renja dan Anya untuk kerumahnya setelah Sholat Magrib usai. Eline mengundang mereka bertiga tidak lain untuk merayakan atas pencapaiannya di tahun ini. Karena sudah menjadi Dokter Phschology pertama di kotanya.
Seiring berjalannya waktu, mereka berempat semakin akrab dan menganggap seperti keluarga sendiri. "Sekarang kamu berdua nggak usah panggil Kak, cukup Mbak aja nggak apa-apa," tegas Eline meyakinkan mereka bertiga.
•••
Seorang perempuan memasukkan es berukuran sedang kedalam gelas susu hangat. Tanpa ia sadari kenapa tidak langsung saja buat es susu daripada susu hangat ini dimasukin es.
Sedangkan Mama Anya yang duduk tidak jauh darinya memperhatikan kenapa anaknya bertingkah tidak seperti biasanya. Dengan menatap tatapan yang aneh.
"Nggak usah aneh Tan. Anya emang kadang begitu, kadang suka nggak fokus kalau ada sesuatu yang belum ia kerjakan," sahut Renja yang juga melihat kelakuan temannya.
"Ooo gitu ya," ucap Mama Anya.
Renja yang meminta izin ke Mama Anya untuk pergi ke rumah Eline, dan sebelum itu ia bercerita kalau itu sudah menjadi kebiasaan Anya. Disaat ada sesuatu yang ganjal atau sesuatu hal yang belum dikerjakan.
"Ayo Ren, nanti Mbak Eline keburu nunggu kita entar," ucap Anya yang sudah ingat apa yang seharusnya ia lakukan.
•••
Dengan datangnya Renja dan Anya di rumah Eline, mereka berdua sudah mulai akrab dengan Sabiru dan Eline sehingga menjadi teman susah senang, bahkan setiap ada yang curhat selalu di dengar.
Eline sibuk dengan kerjaan memasak makanan namun disisi lain Biru, Renja dan Anya sudah sibuk membahas tentang percintaan. Yang membuat mereka segera ingin menikah secepatnya. Tanpa ia sadari Eline mendengar percakapan itu.
"Hei nggak nggak nggak kalian masih sekolah nggak boleh pacaran dulu, lagian pacaran dosa loh!!" tegas Eline meyakinkan mereka berdua.
Renja yang cuek dengan hal ini membuat ia bosan dan hanya membayangkan jodohnya kelak nanti yang sudah ia cintai sejak dari SMPN dan saat ini masih mempunyai rasa yang sama.
Eline sudah menyelesaikan memasaknya dan sekarang waktunya untuk menyajikan makanan untuk mereka. Mereka bertiga saking asyiknya lupa untuk membantu Eline dan hanya datang untuk bermain saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Illahi [On Going]
Espiritual"Takdir Allah selalu yang terbaik untuk hamba-nya." Seorang pelajar yang telah berhasil menjemput takdir terbaiknya dengan segala cara dan usaha juga tak luput dari do'a orang tua. Meskipun banyak sekali cobaan yang telah mereka hadapi, salah satuny...