بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
•
•
•"Awalnya, kukira kau yang membuatku percaya, pada akhirnya kau juga yang membuatku kecewa."
-Vinia Melatha-
"Lo beneran ngelakuin ini terus Vi? tanya Yara khawatir."Udah Kak, jangan terlalu khawatirin aku, ngga ada seseorang yang peduli sama aku sekarang. Buktinya kan orang tuaku ngga ada niatan sama sekali untuk cari aku ataupun berusaha sesuatu biar aku bisa bertemu lagi," ucap Vinia seakan merasa diasingkan.
Vinia terus saja debat dengan Yara, namun Yara pastinya sudah mengerti akan keadaan ini. Yara paham kenapa Vinia melakukan sesuatu yang mungkin belum pernah Vinia lakukan sebelumnya.
Entah apa yang dipikirkan Vinia akhir-akhir ini, ia melakukan sesuatu tanpa berpikir dengan akal yang tenang dan sehat sehingga keadaannya saat ini kurang stabil.
Ketika dirumah Yara, ia sering sekali minum soda hampir melebihi batas kadar gula yang terdapat tubuh manusia pada umumnya. Alasan Vinia melakukan hal ini karena ketika dirumah dirinya selalu diarahkan untuk tidak minum-minuaman yang manis terlalu sering.
Hal ini membuat keadaannya kemarin sempat sedikit drop bahkan ia menolak untuk dibawa ke klinik ataupun rumah sakit terdekat. Vinia takut bahwa salah satu Keluarga Zirar maupun Zirar tahu akan keadaan Vinia yang kurang baik, karena didikan Zirar pada Vinia ketat sekali apalagi terhadap makanan dan minuman cepat saji.
Karena dulu, Vinia semasa kecil dia sering sekali minum manis dan akibatnya ketika umur sepuluh tahun takaran kadar gula pada tubuhnya meningkat. Untuk itu, keluarga Zirar sangat sekali melarang Vinia untuk melakukan hal ini. Itulah bukti kasih sayang meskipun bukan dari darah sendiri.
•••
Keadaan keluarga Zirar untuk saat ini sangatlah cemas, khawatir dan takut akan terjadi pada Vinia. Kenapa ia melakukan hal ini tanpa mengatakan apapun sebelumnya, mungkin alasan Vinia meninggalkan rumah keluarga Zirar bisa membantu menyelesaikan dan memecahkan masalah ini.
"Ma, gimana kalau aku coba datang dirumah Yara. Katanya Vinia sekarang ada dirumahnya. Meskipun ini bagiku sedikit berat tapi ngga apa-apa. Ini juga demi kehormatan keluarga kita."
Zirar sangat sekali ingin datang kerumah Yara untuk menjemput dan menemui Vinia. Zirar meminta izin kepada orang tuanya untuk hal ini karena hal apapun itu jika kita tidak meminta izin dan pamit pada orang tua maka kita tidak akan atau tidak bisa mewujudkan hal itu karena menyangkut ridho orang tua, ridho Allah ada di ridho orang tua.
Orang tuanya juga paham sebenarnya akan Zirar pergi menemui Yara, kekasihnya dulu. Mama Zirar takut akan kejadian masa lalu Zirar terulang kembali, ia takut ketika anaknya nanti jadi mengingat dan menyebabkan sedikit depresi seperti yang dialami Jovan hampir setengah tahun yang lalu lamanya. Dan kini kabar baiknya Jovan sudah tidak mengingat kejadian yang membuat dirinya depresi hingga sampai ke psikolog. Ia sudah menutup dan mengubur dalam-dalam peristiwa mengenaskan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Illahi [On Going]
Spiritual"Takdir Allah selalu yang terbaik untuk hamba-nya." Seorang pelajar yang telah berhasil menjemput takdir terbaiknya dengan segala cara dan usaha juga tak luput dari do'a orang tua. Meskipun banyak sekali cobaan yang telah mereka hadapi, salah satuny...