chapter 6: Sebuah Peringatan

22 8 9
                                    

"Lyam," panggil seorang gadis yang saat ini tengah berlari menghampirinya.

"Eh Nadilla," sapa Lyam pada gadis di depannya ini.

"Kamu lagi ngapain di sini?" Gadis itu mendudukkan bokongnya di dekat Lyam.

"Lagi pengen aja." Lyam menatap wajah manis gadis di sampingnya ini.

"Oh iya, gimana kabar kamu?" tanya gadis yang memiliki poni itu.

Bukan Lyam namanya kalau tidak bertanya balik. "Baik, kenapa emang?"

"Gak aku cuma mau nanya doang." Gadis itu mengigit bibir bawahnya.

Mereka berdua diam untuk beberapa saat sebelum Lyam kembali bersuara. "Kalau Nadilla gimana kabarnya?" Lyam menutup buku yang tadi ia buka namun tidak ia baca.

"Baik banget malah." Dia tersenyum dengan mata yang ikut senyum.

Lyam hanya menganggukkan kepalanya lalu mereka berdua pun kembali diam. Saat ini Lyam dan Nadilla tengah duduk di pinggiran lapangan outdoor. Karena bel istirahat sudah berbunyi, lapangan yang tadinya hanya di isi oleh anak kelas 12 B1 yang tengah berolahraga menjadi semakin ramai oleh murid-murid lain.

Entah apa yang ada dipikiran Lyam sebelum nya, dia yang biasanya selalu pergi ke perpustakaan atau gudang hari ini ingin duduk di lapangan. Nadilla melirik sekilas Lyam yang saat ini tengah melamun.

Tadinya Nadilla ingin menanyakan sesuatu pada Lyam namun urung saat melihat temannya yang sedang berjalan menuju tempatnya berada. Nadilla pun segera bangkit lalu menatap wajah Lyam sebelum berkata.

"Lyam aku pergi dulu ya, dadah." Nadilla berlari meninggalkan Lyam yang kini menatap punggungnya yang sudah menjauh.

"Bukannya ganti baju malah pacaran," sindirnya dengan wajah kesal.

"Siapa yang pacaran?" tanya Nadilla pada temannya itu.

"Lo sama si Kutu buku lah siapa lagi," jawabnya dengan suara yang sangat amat menjengkelkan.

"Nggak juga." Nadilla berjalan meninggalkan temannya yang saat ini tengah melotot.

Alexi yang merasa diacuhkan segera menghampiri Nadilla. "Nanti gue mau ngomong sama lo." Alexi berjalan beriringan dengan Nadilla menuju kelas untuk menganti seragamnya.

Alexi adalah salah satu teman Nadilla sedari awal masuk SMA. Nadilla dan kedua temannya memiliki sifat yang bertolak belakang. Nadilla adalah cewek feminim yang murah senyum, sedangkan Alexi adalah cewek tomboi yang judesnya minta ampun.

Namun anehnya mereka semua cocok, meskipun ada beberapa hal yang Nadilla tidak pahami ketika mereka bertiga berkumpul.

Hari ini adalah hari Senin yang cerah, kebetulan pelajaran pertama kelas 12 B1 ialah pelajaran olahraga. Nadilla baru saja selesai mengganti seragamnya lalu duduk di kursi menunggu kedua temannya yang masih berada di toilet sekolah.

Tadi ketika Nadilla sedang berjalan menuju kelas dia tidak sengaja bertemu dengan Lyam yang sedang duduk sendirian di pinggiran lapangan dengan buku yang menganggur di tangannya.

Nadilla segera menghampiri lelaki jangkung itu untuk sekedar menanyakan kabar karena mereka sudah lama tidak bertemu meskipun mereka satu komplek. Di saat orang lain menjauhi Lyam, Nadilla selalu mendekatinya, yah meskipun Lyam selalu memberikan dinding pembatas padanya.

Karena itu Nadilla sekarang tidak terlalu mendekati Lyam, takutnya Lyam tidak suka dengan kehadirannya ditambah lagi Alexi selalu melarang Nadilla dan selalu menakut-nakuti dia dengan rumor itu.

Alexi pun datang dengan tote bag di tangannya lalu mendudukkan bokongnya di dekat Nadilla yang saat ini tengah menopang dagunya.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Nadilla pada temannya ini.

Find out the world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang