SEBELAS

129 3 0
                                        

~takdir....~
Miya

_

_

_

Suasana dingin langit gelap suara angin yang menimpa ranting membuat suara yang tenang
Miya berdiri di depan jendela membuat angin malam masuk ke kadalam kamar

"Kaka belum tidur?"dena berdiri di ambang pintu

Miya tersenyum sudah lama ia tak mengobrol dengan adik nya tersayang
"Belum,mau ngobrol bentar?"tawar miya

Dena tersenyum mengambarkan kebahagiaan
Dan berjalan mendekati miya yang kembali melihat langit dari jendela

"Ka?"

"Apa?"

"Kenapa ayah sama bunda gak mau ngurus kita?"

Pertanyaan itu sontak membuat miya tercengang

"Kata siapa? Bunda sama ayah cuman sibuk"miya tersenyum supaya adik nya tidak merasa sedih

Dena membuang nafas berat
"Kaka jangan bohong aku tau ko, walau kejadianya pas waktu aku kecil aku inget ko"

Miya hanya melihat adeknya yang sudah naik bangku menengeh atas mata miya terpenjam erat mencoba mengontrol air mata

"Akuu sebentar lagi wisuda kaka mau kan jadi wali aku?"dena mengasongkan kertas undangan dari sekolah

Miya mengangguk menutup muka dengan tangan untuk menahan air mata keluar rasanya ia seperti tidak punya orang tua padahal mereka ada
Tapi entah dimana

"Ka........"dena berkedip cepat untuk mencegah airmata keluar

"A-aku kangen bundaa ama ayah"wajah dena basah karna air yang mengalir dari kedua mata nya yang ia tak bisa tahan

"Udah gak papa ada kaka ko di sini"timpal miya dengan suara gemetar

Miya memeluk dena dengan erat
"Kaka janji bakal temuin ayah ama bunda "

Tangisan mereka berdua pecah di ruangan sepi itu

Nia hanya terdiam melihat mereka berdua berpelukan

'Maapin bude nak'

🌷🌷🌷🌷

Ting ting

Husain mengeluarkan benda pipih di kantong celana nya

Om andre

Assalamualaikum
Sen

Waalaikum salam warah matullah
Ada apa om?

Sehat kamu sen?

Sehat om kalo om?


Tak biasanya om andre (ayah nya aisyah) ngechat pagi pagi gini

Alhamdulilah Om sehat
Kamu balik ke medan?

Belum om

 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang