DELAPAN BELAS

101 2 0
                                    

~saya memilih miya untuk jadi istri saya~

Husain

_

_

_

Husain tersenyum bersiap siap koper nya tertata rapi dia ingin balik ke medan hanya untuk satu minggu karna abi ada acara ke jakarta jadi sementara pesantren di pimpin dulu sama husain

Tentu bukan hanya itu yang membuat husain tersenyum bahagia setelah abi pulang husain berencana untuk melamar miya

'Miya, tunggu saya sebentar lagi'

Tiiiiiit tiiiiiit

"Assalamualaikum sen?"sauara agam dari handpone

"Waalaikum salam gam"

"Mau pulang sekarang sen?"

"Enggak si nanti ore kaya biasa"

"Mampir dulu bentar istri ana udah masak banyak"tawar agam

"Boleh nih?"husain tersenyum gembira dia niat memberi pesan lewat jihan ke miya

"Ya boleh lah di tunggu ya"

"Iya saya ke sana sekarang"husain menutup telepon dari agam

Husain tersenyum salah tingkah dan segera ia memasukan koper koper nya ke dalam mobil

🖇🖇🖇🖇

"Kamu udah yakin ka? Besok loh"dena melihat ke arah kakanya yang sedang makan nasi goreng di meja makan

"Sebenernya kaka belum yakin si, tapi apa salahnya kan?miftah juga orang baik"miya tak mau ambil pusing

"Emang kayak gimana miftah itu?"kini bude bertanya

"Menurutku si baik, tinggi ganteng dokter lagi"miya measih pokus dengan makanannya

"Dokter?"dena kaget melihat miya

Iya lupa memberi tahu miya bahwa ia lulus masuk kedokteran

Miya mengangguk

"Ehh ka aku ada sesuatu buat kaka"dena tersenyum seraya melihat kan layar handpone ke arah miya

Mata miya membulat terlihat dena penerima beasiswa Seperti dirinya

"Masyaallahhhhh kamu keterima"histeris miya melihat layar handpone

bude mengerutkan dahi tak mengerti
"Lulus?"

"Liat bude dena lulus penerimaan beaiswa"miya masih histeris seraya melihatkan layar handpone ke arah nia

"Masyaallah dena hebatttt"nia mengancungkan jempol ke arah dena

"Hehe aku juga gak especk bakal keterima"senyum dena sambil melahap nasi goreng

"Kamu mau apa dari kaka?"miya tersenyum sebagai bentuk hadiah

 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang