TIGA PULUH

108 3 0
                                        

~kaka akan selalu di sisi kamu dena~

Miya

_

_

_


Miya melihat ke arah jendela memandang cuaca yang cerah,menutup mata rapat rapat hidup nya menjadi seperti ini hanya karna ia menolak miftah

'Aku tidak akan menikahi siapapun'

Miya tersenyum membuka mata membuang nafas lega ia sudah berpikir matang matang tentang hal itu.miya gak mau ada lagi yang tersakiti karna dirinya karna semua masalah ini berasal dari cinta

Ting ting

Miya melihat benda pipih yang ada di meja

Jihan

Miy?
Kamu udah baikan?

Iya alhamdulilah aku udah baikan

Maaf banget aku tau
Kamu masih terauma aku ada
Amanat dari husain tentang lamaran
Itu apa kamu mau?

Miya mengerutkan dahi ia baru saja memutuskan untuk tidak menikahi siapapun tapi ia lupa lamaran husain

Maaf
Jihan aku menolak lamaran husain

Kamu masih trauma?
Bukanya kamu suka banget kan
Sama husain?

Miya mengerti perasaan hawatir jihan terhadapnya tapi ini keputusan nya ia tak mau lagi ada korban hanya karna cinta di sekeliling nya cukup dirinya yang jadi korban

Maaf jihan
Aku tau kamu hawatir tapi
Maaf aku hanya butuh waktu sendiri

Gak papa miy...
Kamu harus kuat aku mengerti
Keputusan kamu

Miya tersenyum ia memang dapat sahabat yang terbaik yang selalu ada saat dia susah maupun senang

Miya melihat baju yang sudah di setrika rapi untuk besok hari wisuda dena miya sudah menyiapkan dari  jauh jauh hari  membeli hadiah untuk kelulusan dena

'Kaka akan selalu ada di sisi kamu dena, apapun yang terjadi...'

🖇🖇🖇🖇

Dena tersenyum melihat bunga di toko, mawar warna putih itu seperti melambangkan miya yang tenang dan ceria

"Ada yang bisa di bantu de?"penjual itu melihat ke arah dena yang tertarik dengan bunga bunga nya

"Eh bang yang ini berapa?"dena menujuk ke arah mawar putih yang sedari tadi menarik perhatiannya

"Ini? 30.000 per bunganya mau berapa dek?"penjual itu tersenyum senang

"5 aja pak"dena tersenyum puas rasanya ia ingin berterimakasih kepada miya karma selalu menjaganya

Penjual itu memberikan bunga kepada dena

"Buku udah, bunga udah tingal pulang"dena melihat bawaannya yang lumayan berat

"Naik taksi aja deh"dena melambaikan tangan ke arah taksi yang lewat

Satu taksi berhenti di depan dena tanpa pikir panjang dena masuk kedalam

"Pak ke jln-"mata dena melihat azzam yang mengendarai mobil

"Ayah?"dena tersenyum riamg melihat azzam

"Eh nak kamu udah besar"azzam tersenyum seperti orang paling bahagia melihat anaknya

"Iya,"mata dena berkaca kaca melihat azzam dia sangat rindu sang ayah

"Kamu mau duduk di depan?"tawar azzam sambil menepuk kursi jok yang ada di depan

"Iya"dena tersenyum bahagia lalu pindah duduk di depan bersampingan dengan ajam

"Ayah harus kerumah dulu"dena sangat bersemangat melihat azzam

"Iya"azzam melajukan mobil menjauh dari ke ramaian

"Yah rumah ku di jalan itu gak jauh ko"dena menunjuk ke arah jalan supaya azzam mengendarai sesuai petunjuk nya

"Ayah mau ke rumah sebentar mau ambil sesuatu"azzam melihat sekilas ke arah dena

Dena mengangguk semangat

"Kaka pasti seneng lia ayah ada di sini"

Azzam memberhentikan mobil di tempat sepi

"Rumah ayah di sini ko gak ad-"

CLUB

Mata dena membulat sempurna ketika merasakan sakit luar biasa di perut,mulut nya mengeluarkan cairan merah dena melihat ke arah perut pisau menacab di perut nya

"A-ay"dena merasakan sakit yamg luar biasa di perut ketika azzam menarik pisau itu

"Maaf nak"azzam tersenyum badanya penuh dengan darah

"Kak miya"lirih dena matanya perlahan menutup tak kuat menahan rasa sakit di perut

Azzam segera menancabkan gas menuju jalan rel kereta sesuai rencananya

Setelah mobil itu tepat berada di tengah rel kereta azzam melihat ke arah dena yang sekarat lemas

"Maaf nak, karir ayah lebih penting dari kamu" azzam mengusap rambut dena lembut

"Kamu sama seperti istri ayah"azzam teringat ke jadian saat ia membunuh ibu haikal

Tiiiiiiiit tiiiiit

Suara kelakson kereta api mulai terdengar azzam bergegas kekuar membawa semua bukti yan ada

Ketika azzam membuka mobil tangan nya di gengam dena

"A-ayah to-tolong aku"dena mengumpulkan kekuatan dengan rasa nyeri yang bertambah mata nya setengah terbuka

"Maaf"azzam melepaskan tangan nya dari genggaman dena dan menutup mobil

Nafas dena tersengah melihat kereta berjalan menuju kearah nya

"Ka-kaka"lirih dena melihat ke arah bunga yang ada di bagasi belakang

"Ma-maaf hadiah nya gak sampe"

Brukkk

Azzam terdiam sejenak ketika melihat mobil itu di tabrak kereta hancur lebur mata azzam megeluarkan benda bening

"Maaf nak,"

 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang