DUA PULUH

118 2 0
                                        

~maaf~

Miftah

_

_

_

Dena dan miya saling menatap satu sama lain
Tak percaya

"Dena miya?"zahra berdiri mata nya membulat tak percaya

"Za zahra?"nia berdiri di samping zahra

"Ibu?ada apa?"miftah menatap bingung zahra

"Ibu?"miya melihat ke arah miftah

"Ini ibu aku miy"miftah masih dengan tatapan bingung kenapa miya memanggil zahra bunda

"Bunda ini aku"dena menatap dalam zahra
Ia sangat merindukan zahra dari dulu

"Ayo pulang"zahra menarik tangan miftah

Tapi miftah menahan tarikan ibu nya

"Ada apa bu? dia miya bu yang aku maksud"miftah masih mentap bingung zahra begitu juga dengan deva

"Aku kangen bunda"dena langsung memeluk zahra dari depan Sambil menangis dia sangat merindukan sosok ibu nya dari kecil

"Lepasin"zahra mendorong dena jiji sampai terjatuh

"BUNDA!!!"miya berteriak melihat dena di dorong seperti sampah

"Bunda?"miftah semakin bingung kenapa adik nya rindu sama ibu nya

"Ayo pulang"zahra kembali ingin menarik tangan miftah tapi miftah langsung menghindar

"Ada apa ini zahra?"deva kini angakat suara

"Dia bunda saya"miya membantu dena berdiri memeluknya dari samping sambil melihat zahra dengan marah

"Dia meningalkan kami waktu kami masih kecil"lanjut miya dengan mata berkaca kaca
Sementara jihan hanya berdiri di belakang miya dengan tangan yang mengusap pundak miya

Miftah melihat ke arah zahra tak percaya begitu juga deva

"Bu?apa bener?"deva melihat ke arah zahra sosok yang ia cintai selama ini

Zahra hanya menatap kosong ke arah miftah

"BU!!"kini miftah berteriak

"IYAAAA, mereka anak ib-"

Plak

Satu tamparan lolos dari tangan deva ke wajah zahra

"Kamuuu tega"nafas deva tersengah menahan rasa sesak di dada

Zahra terpekik ketika tangan deva mengenai wajahnya

"Ibu ninggalin mereka waktu mereka masih kecil?"miftah menatap zahra tak percaya

"I ibu minta maaf"zahra menundukan wajahnya tak berani melihat ke arah dua lelaki yang ada di depanya

Miftah membuang nafas kasar mengusap wajah nya kasar dada nya setiap detik bertambah sesak hatinya sakit wanita yang ia cintai dari dulu sodara nya sendiri

Miftah melihat ke arah miya dengan mata berkaca kaca"Maafin ibu saya"lalu pergi ke luar apartemen

Di iringi dengan deva yang berjalan keluar

"SEMUA INI GARA GARA KALIANNNN"teriak zahra melihat ke arah miya dan dena

PLAK

Satu tamparan lolos mengenai pipinya

"Beraninya-"

PLAK PLAK

tamparan berubi tubi dari nia jihan langsung menahan tangan nia

"Bude sabar bude"jihan berbisik ke nia

"BERANI NYA KAMU!!!"zahra berteriak tak tau malu

"KELUARRR!!!!"Nia berteriak ke arah adik nya itu,nafas nya tersegah

"Saya akan balas kalian semua!!!"zahra berjalan keluar

"Istigfar bude"jihan kembali menenangkan suasana sambi melepaskan pegangannya

"Astagfirullah astagfirullah"lirih nia menenangkan hatinya

Miya dan dena berpelukan

"Bunda kaaaaa"tangisan dena pecah di ruangan itu

"Dia bukan bunda kita"dada miya sangat sesak apalagi saat zahra mendorong dena

Tangisan mereka berdua pecah ibu nya yang mereka tunggu tunggubternyata sudah punya keluarga lain

Nia memeluk kedua ponakannya itu
"Maafin adik bude sayang"

Air mata mengalir dari mata jihan melihat kondisi keluarga sahabat nya

"Yang sabar"jihan mendekat ke arah miya mengusap punggung miya

🖇🖇🖇🖇

 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang