TIGA PULUH DUA

100 3 0
                                        

"Kamu iblis azzam"

Haikal
_

_

_

Azzam terdiam di rumah nya ia menatap televisi mendengar berita tentang dena yang meninggal di dalam taksi yang ke tabrak kereta

"Di duga ini adalah pembunuhan berencana di karenakan posisi sang korban bukan di bagian pengemudi tapi penunmpang dan ketika mobil datang ke area tempat kejadian di duga sudah ada di sana sekutar 20 menit sebelum kereta melewati area tersebut"

"Apa kah ini pembunuhan berencana? Identitas Korban yang telah di konfirmasi yaitu bernama dena berumur 18 tahun teadapat tusukan di perut dan luka bakar di sekujur tubuh akibat ledakan dari area depan mobil"suara wartawan membuat azzam terpaku

Ia sangat ceroboh kali ini,dan semua nya terlanjur azzam terdiam memikirkan cara supaya lolos dari
Kecurigaam polisi

'Polisi gak mungkin curiga saya pelakunya'azzam tersenyum hanya untuk menenangkan hatinya

Tok tok tok

Azzam mengerutkan dahi hatinya berdegup kencang takut polisi yang ada di luar

"Yahhhh?"suara haikal dari luar membuat hati azzam tenang

Membuka pintu tersenyum menyambut anak lakinlaki nya
"Ada ap-"

"Anda kami tangkap!"dua orang polisi memborgol azzam

"Apa apaan ini?"azzam mulai meberontak melihat ke arah haikal bingung dan dua orang peria yang ada di sampingnya

"Anda telah membunuh sodari dena"polisi itu memegang erat tangan azzam

"Maaf yah, aku tau ayah yang ngebunuh dena, dan zahra sudah mengirim rekaman percakapan kalian ke kantor polisi"haikal menatap tajam ayah nya itu rasanya ia melihat seorang pembunuh gila harta dan tahta

"Apa?engga pa merema bohong!"azzam kembali mulai memberontak ia tak ingin karir nya hancur

"Mari kita selesaikan di kantor polisi"ke dua polisi mulai menyeret tubuh azzam

"KAMU ANAK GAK TAU DI UNTUNG!!!"azzam berteriak sambil memberontak

Haikal hanya menggeleng tak percaya ayah nya seorang monster yang rala melakukan apapun ddmi harta

"Yang sabar"husain menepuk bahu haikal

🖇🖇🖇🖇

"Kami turut nerduka cita atas meningngal nya teman seper juangan kita yaitu dena azzahra semoga beliau di terima di sisi yang maha kuasa"pak kepala sekolah menunduk dan di ikuti kata amin dari semua siswa siswi

Miya hanya terdiam hatinya sangat tersayat seharus nya adik nyalah yang sekarang berada di samping nya

Tapi takdir berkata lain dema sudah di jemput oleh maha kuasa sebelum wisudanya

"Sekarang kita mengumumkan juara yang kita nanti nanti kan"semua orang serentak bertepuk tangan

Miya dan nia hanya berpegangan tangan merasakan kerinduan yang amat besar

 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang