DUA PULUH DUA

110 5 0
                                        

~Benar adanya jodoh gak akan kemana~

Husain

_

_

_




"Kamu harus tanggung jawab!!"zahra berbicara kepada seseorang di telepone

Zahra duduk di kursi di sisi jalan yang cukup ramai
Ia di usir oleh deva dari rumah nya sementara miftah tak berbuat apapun untuk memebelanya

"Saya gak mau!!!"

"Ouh okeh saya akan sebarin tentang hubungan kita dulu dan kamu akan hancur sama seperti saya"zahra sedikit berteriak rahang nya mengeras

"Saya udah bilang bunuh mereka kenapa kamu enggak lakuin hah?"suara dari peria dari telepone

"Saya udah nyruh si nia tapi dia gak mau"zahra semakin emosi wajah nya memerah

"Dasar sialan ya sudah biar saya yang urus kamu saya teransfer sekarang ingett jangan ada yang tau!!!"suara peria itu meningi ketika kata terakhir

"Enggak masalah"zahra tersenyum lalu mematika telepon itu

"Kamu udah hancurin hidup saya nia!!"

🖇🖇🖇🖇

Husain berbaring  menatap langjt langit kamar dia baru pulang mengajar santri karna abi enggak ada jadi jadwal nya padat lumayan menguras tenaga

'Apa miya udah tunangan?'

Miftah sedikit sedih ketika mengingat miya seharusnya dua hari lagi dia melamar miya tapi sekarang kabar miya pun enggak terdengar sudah hampir satu tahun ia meneganal miya

Triiiiiit triiiit

Husain mengambil benda pipih yang ada di sakunya

"Assalamualaikum gam?"husain mengerutkan dahi bingung biasanya agam jam segini masih di kantor

"Waalaikum salam sen, ana ada kabar gembira buat kamu"suara agam tampak semangat

"Kabar apa?"

"Miya enggak jadi taaruf sama miftah"agam masih dengan nada semangat

"BENERAN?"husain meloncat gembira tak percaya

"Iya beneran,ana tau dari jihan tadi pagi"suara agam terlihat sangat senang begitu juga dengan husain

"Emang kenapa enggak jadi?"bukanya kepo atau enggak bahagia tapi ya aneh aja

"Enggak tau jihan cuma diem pas di tanya, yang penting kamu jadi gak ngelamar miya?"ttanya agam dari telepone

"Pasti lah, ouh iya tolong sampein ya pesan saya yang ke miya lewat jihan"husain terkekeh malu sekaligus bahagia

"Sip, ya udah ana mau lanjut kerja lagi"agam menutup telepone

Husain tersenyum bahagia ternyata bener kata umi mau 100 orang yang ngelamar pun kalo jodoh gak akan mana

"Umiiiiiii"seru husain dengan senyuman tak luntur dari wajahnya

"Miii?"husain berjalan keluar kamar karna tak ada jawaban.

"Iya ada apa toh nak?"umi keluar dari kamar

"Miya mi, miya gak jadi taaruf sama orang lain"husain histeris bahagia

"Miya? Ouh calon yang kamu maksud?"umu memcoba mengingat nama miya

"Iya mi, boleh kan rencana waktu itu di lanjutin?"husain memegang tangan umi

"Iya,asalkan kamu bahagia dan kamu udah mantap,tapi..."perkataan umi berhenti untuk sesaat

"Tapi apa umi?"

"Tapi gak kecepetan toh nak?mungkin miya nya lagi sakit hati?"

Perkataan umi membuat husain terpaku tapi memang benar kata umi terlalu cepet

"Iya ya mi,gimana kalo kita tunda lagi seminngu?"wajah husaim kembali bingung

Umi mengangguk setuju

"Tapi gak papakan mi husain ke bandung lagi?"husain tersenyum manis membujuk umi

"Iya gak papa"umi mengusap kepala anak nya yang lagi kasmara cinta

"Makasih umi"husain memeluk umi

Rasanya ia sangat beruntung memiliki umi dan abi yang selalu mendukung nya di keadaan apapun

Maaf sekarang part nya pendek


 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang