"Semuanya sudah tertulis, tugas kita sebagai manusia hanya ihtiar do'a dan tawakal"
Husain
-
-
-
Tok tok tok
Jihan mengetuk pintu apartemen no 23 walau suasana sore yang lumayan sepi tapi tak apa sudah biasa jihan ke sini sore sore
"Assalamualaikum...miyaaa"suara jihan cukup menggelagar di deoan apartemen miya
Tak lama seorang membuka pintu terlihat bude dengan kerudung berwarna hitam dan gamis yang berwarna seiras dengan kerudung
"Ehhhh...jihann"senyum has bude berdiri di ambang pintu
Jihan mengecup punggung tangan bude lembut sambil tersenyum
"Miya ada bude?"
"Ada masuk masuk"bude mempersilahkan masuk jihan
"Miyaaaa ini ada jihannnn"teriak bude sambil meramgkul jihan lembut
"Iyaaa budee"tak lama pintu kamar miya terbuka
"Siniiiiiii"miya hanya manampilkan setengah badanJihan langsung masuk ke kamar miya sedikit berlari dengan tangan membawa keresek
"Tumbennnn ke sini?"miya melipat tangan nya curiga walaupun dengan tersenyum
"Nih aku bawain roti "jihan mengeluarkan sebungkus roti dari tasnya yang gak begitu besar dan minuman dari kresek
"Makasihhh sahabat ku"miya segera menyantap roti itu dengan lahap begitu juga jihan
"Mi"
"Hm?"dengan mulut masih penuh dengan roti
"Gak enak ya jadi perempuan"jihan meneguk minuman seraya membuang nafas
"Kenapa?"miya yang mendengar nya hampir tersedak megerutkan dahi
"Kalo jujur aku kan suka sama.. kamu tau lah siapa orangnya"jihan sempat berhenti berbicara lalu melanjutkannya
"Haikal?"miya tau betul karna waktu mereka hijrah miya suka sama husain sedangkan jihan suka sama temanya husain ya itu haikal terkadang dia juga di sebut ustad
Jihan tersenyum malu seraya kembali memakan roti yamg hampir habis
"Tau aja kamu mi""Tapi ada berita ustad haikal suka sama ka aisyah"jihan kembali memasang wajah prustasi
"Ka aisyah?hafiz 30 juz?"mata miya membualt sempurna
"Iya"jihan kembali galau mendengar perkataan miya
"Wihhh sainganyaaaaa"miya memberhentikan aktivitas makanya
Hufttttt mereka berdua sama membuang nafas
"Aku juga jihan,ustad husain pasti suka sama ka aisyah setau ku mereka teman kecil"
Wajah mereka yang tadinya senangg langsung berubah 90 derajat
Yah memang saingan mereka
1.cantik
2.kuliah di mesir
3.hafiz 30 juz
4.dari keluarga yang berilmuSunguhh sangat insecureeeeeeee
"Gak papa kita cukup kagumi saja,ok."miya tersenyum manis Dibalas anggukan jihan
"Eh besok ke pengajian ustad husain kan?"miya kembali menyantap roti dengan semangat
"Iya,kita kesana kamu baru pertama kalikan?"
Miya tersenyum lalu mengangguk

KAMU SEDANG MEMBACA
STORY MIYA (END)
Novela JuvenilMIYA AZZAHRA seorang perempuan yang mengagumi peria yang menuntun hijrah nya yang bernama HUSAIN SIDIK latar kehidupan mereka berdua sangat berbeda miya sejak kecil orang tuanya sudah bercerai tidak ada namanya ke harmonisan di dalam keluarga berba...