DUA PULUH ENAM

65 1 0
                                    

~saya milih kamu miy~
Husain

_

_


_

Jihan

Miy?

Iya jihan?

Kamu ikut aku ke taman ya besok

Saya takut jih

Takut kenapa?

Miya membuang nafas pasrah ia sangat ingin menceritakan kejadian itu tapi miya gak mau ngerepotin jihan lagi udah banyak jasa jihan di hidup miya

Iya besok aku ke sana

Miya membuang mabanting handpone nya ke kasur melihat tanganya membiru karna cengkraman miftah

"Kaka?"dena berdiri di ambang pintu melihat sekilas tangan miya yang biru

"Dena?"miya langsung menyembunyikan tangan nya ke belakang badanya

"Kaka luka?"dena meraih tangan miya yang di smebunyikan di belakang badanya

"Ko bisa biru si ka?"mata dena membulat ketika melihat lembam bitu di pergelangan tangan miya

"Enggak-"

"Bentar ka"dena berlari mengambil kotak p3k yang ada di meja lalu kembali

"Kaka duduk di sini"dena menyuruh kakanya duduk di kasur, miya hanya mengangguk menuruti perkataan dena

"Kaka kenapa ko bisa biru si?"dema mulai mengopres pergelangan miya

"Enggak tadi ke jedot pintu"miya mencari alasan supaya dena tak hawatir

"Ka?"dena melihat dalam ke arah miya yang sedang berbohong

Miya hanya melihat ke bawah
"Iya kaka jujur, tapi kamu jangan kasih tau bude ya"

"Iya ka" dena mengangguk seraya mengolesi salep

"Ini ulah miftah, miftah terus maksa kaka supaya jadi istrinya"miya terdiam cukup lama mengingat ke jadian di kafe dan di taman

"Ka miftah?ko bisa si ka? Kan kita sodara gak mungkin dong kaka nikah sama ka miftah"dena mendengus ternyata kelakuan ibu sama anak nya sama aja sama sama bejad

"Justru itu kaka takut miftah buat sesuatu sama keluarga kita, jadi kaka takut keluar"miya masih melihat ke bawah

"Kenapa kaka gak lapor polisi aja?"dena melihat kaka nya hawatir takut terjadi sesuatu ke kaka semata wayang nya ini

"Jangan, kesian mungkin miftah belum bisa terima kemyataan"miya menggeleng karna miya tau miftah itu orang baik hanya saja ia masih sakit hati

"Kaka.... kaka.... terlalu percaya sama orang"dena selesai mwngobati lengan miya lalu melihat ke arah miya

"Ya udah tapi kaka jaga diri baik baik ya kalo ada apa apa langsung telepone aku!"dena tak bisa berbuat apa apa kalo miya udah memgambil keputusan

 STORY MIYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang