~semoga pilihan kamu adalah pilihan allah untuk kamu~
Miya-
-
-
Miya menatap beberapa buku yang terpampang di rak buku yang lumayan besar,wangi nya buku buku sangat semerbak di ruangan itu,miya memang sangat sering ke toko buku jarak yang tak jauh membuatnya semakin bersemanagat
Miya selalu di temani jihan. Tapi kali ini jihan menolak ajakan miya mungkin dia tidak mau di ganggu bukan tanpa alasan jihan sekarang sedang bimbang antara menerima orang baru atau menetap dengan yang lama
Mata miya tertarik pada sebuah buku yang berjudul
Fatimah azzahra
Ia memang sering membaca buku tentang pelajaran kuliah nya terlebih lagi dia juga harus mencari referensi untuk skripsinya,entah kenapa hatinya sangat ingin membaca buku itu
Miya mengambil buku yang sendari tadi menarik perhatian nyaMiya mencari tempat duduk yang dekat dengan jendela karna dingin nya cuaca hari ini membuat miya berinisiatif untuk duduk di dekat jendela supaya hangat nya sinar matahari membuatnya hangat
Membuka lembaran demi lembaran awalnya miya biasa saja tapi ketika halaman itu terus berlanjut,hati miya sangat ter iris perih,airmata mulai lolos mengalir, sekuat tenaga miya menahan isak tangis nya
Miya sejenak menutup buku yang sendari tadi ia baca dengan tangisan yang tak henti henti
Mengusap pipi yang basah baru pertamakali miya membaca buku sampai tangisan nya ia tak bisa tahan sama sekali'Betapa mulia nya siti fatimah dan sayidina ali'
Miya terus merenungi buku itu tak ada kata kata lagi ia sangat takjub kepada isi buku itu yang menceritakan siti fatimah dari, awal lahir dari rahim ibunda khadijah sampai akhir hayatnya"Permisi?"
Suara seorang lelaki dari belakang
Sontak miya melihat ke arah suara tentu sesudah mengahapus air mata yang basah mengenai pipinya
"I-iya ada apa?"miya melihat seorang laki laki berdan yangvtidak terlalu tinggi denga hudi hitam dan celana hitam mengasongkan tisu dari tangan nya
"Maap menggangu,ini buat kamu"peria itu masih dengan posisi yang sama
Miya mengambil tisu dari peria itu dengan hati hati supaya tanpa emnyentuh tangan peria iti
"Te-terimakasih""Sa-saya......"pria itu terdiam cukup lama
"Nama saya miftah"pria itu tersenyum walau sendari tadi pandangan nya melihat ke bawah
"Nama saya miya,sekali lagi terimakasih ka"miya tersenyum kaku,aneh saja tiba tiba seorang pria memberinya sebuah tisu miya sama sekali tidak kenal dengan miftah
"Kalau begitu saya pergi dulu"pria itu berjalan pergi yang di balas anggukan oleh miya
Miya kembali melihat buku dan tisu
' miftah?'Tiit tiiiit tiiiit
Terdengar suara dari benda pintar yang ada di tas miya,segera miya mengambil benda pintar itu dari tasnya tertera di layar "jihan❤️❤️❤️"
Miya:assalamualikum jih?
Tak ada suara dari telepon
Miya:jihan?
Jihan:wa-waalaikum salam mi
Kamu ada di mana mi?
boleh dateng ke rumah aku ga mi?Miya:boleh, emang ada apa?
Jihan:aku mau tanyain sesuatu kamu bisa ke sini sekarang kan mi? Aku butuh banget kamu mi
Miya:iya bisa sekarang aku ke sana ya
Jihan:aku tunggu ya!
Miya:assalamualaikum
Jihan:waalaikum salam
Miya segera membereskan bawaan nya ke dalam tas termasuk buku itu ia belum sempat beres membacanya jadi ia putuskan untuk bawa pulang tentuvsesudah minta ijin ke perlustakaan itu dengan syarat seminggu setelah di pinjam harus di kembalikan kalau tidak akan di kenakan denda
Sementara miftah meihat miya dari jauh semakin menjauh sampai tak terlihat lagi
'Cantik'🖇🖇🖇🖇
Miya mengetuk pintu rumah yang bertingkat itu miya lumayan sering ke rumah jihan
Tak lama seorang wanita -jihan membuka pintu
"Miya!! ayo masuk"jihan tergirang seakan akan menunggu miya dari tadi sambil membuka pintu lebar supaya miya bisa masuk"Aku mau nanya ke kamu"jihan menarik tangan miya ke sofa yang tak jauh dari pintu
Miya hanya pasrah demgan tarikan sahabatnya
"Mau nanya apa?""Jadi aku mau liat pendapat kamu tentamg ka agam?"juhan yang tadi nya girang menjadi sedikit murung jetika menyebut nama agam
"Ka agam?"miya sedikit kaget tiba tiba temanya menanya pria yang beru 2 kali bertemu denganya
"Jihan kamu tau aku baru bertemu dengan ka agam 2 kali?"lanjut miya
"Iya aku tau maksud ku saat pertama kali liat?"jihan masih dengan posisi yang sama
"Menurutku, tutur katanya baik,berkarisma dan sikap nya sangat sopan "miya terus terang
"Semua orang bertakata sama bahkan kamu mi"
"Semua orang? Siapa?"
"Bunda ayah kaka dan kamu"jihan membuang napas pasrah
"Keluarga kamu udah tau?"miya mendengar kata kaka ayah bunda padahal waktu itu cuman ia dan jihan yang tau
Jihan menganguk
"Sebelum ka agam menemuiku,bunda ku dan mama ka agam sebenernya sudah berteman sejak lama,kamu ingat pas waktu pengajian bunda duduk dengan temanya dan itu temanya mama ka agam, dan kata bunda ka agam tau aku dari mamanya""Terus sekarang kamu mau gimana? Sisa 2 hari lagi ke sian ka agam,pas aku pertama liat ka gam kayaknya dia bener bener jih"mjya melihat sahabatnya yang sedang bingung
"Aku sudah istikharah dan jawabanya mengarah ke ka agam,insyaallah aku akan lupain ustadz haikal dan menerima ka agam"jihan tersenyum ke arah miya
"Alhamdulilah....."miya tersenyum dan memeluk jihan dengan erat
"Semoga pilihan kamu adalah pilihan allah untuk kamu"lanjut miya di balas anggukan oleh jihan
"Dah... aku udah masakin makanan spesial buat sahabat aku"jihan melepaskan pelukanya
"Kayak nya bakal enak nihh"miya tertawa kecil begitu juga dengan jihan
Jihan yakin denga keputusannya

KAMU SEDANG MEMBACA
STORY MIYA (END)
Teen FictionMIYA AZZAHRA seorang perempuan yang mengagumi peria yang menuntun hijrah nya yang bernama HUSAIN SIDIK latar kehidupan mereka berdua sangat berbeda miya sejak kecil orang tuanya sudah bercerai tidak ada namanya ke harmonisan di dalam keluarga berba...