"Apa pun yang terjadi padamu di masa lalu, lihatlah ke depan, Azalea."
***
Pagi yang cerah, Azalea bersiap-siap pergi ke sekolah dan berpamitan dengan Mama. "Mama, aku pergi sekolah dulu ya," ucap Azalea sambil mengecup tangan kedua orang tuanya.
"Iya, hati-hati di jalan, Nak," jawab Mama.
"Oke, Ma," kata Azalea, melambaikan tangan ke arah mereka.
Mama membalas lambaian tangannya. Azalea pun berjalan menuju rumah Lamia. Sesampainya di sana, Azalea memanggil Lamia dari depan rumah, dan pintu dibuka oleh mama Lamia.
"Ehh, ada Azalea di sini, mau jemput Lamia ya?" tanya mama Lamia.
"Iya, Tante," jawab Azalea sambil bersalaman.
"Ayo, masuk dulu. Lamia ada di dalam," ajak beliau ramah.
"Baik, Tante"
Azalea masuk ke rumah Lamia yang sederhana bernuansa cokelat, dan duduk di sofa dekat televisi.
"Lea, kamu baru datang ya?" tanya Lamia, baru saja keluar dari kamarnya.
"Barusan, Kak," jawab Azalea.
"Aku udah siap nih, ayo kita berangkat ke sekolah," ajak Lamia.
"Ayo, Kak, nanti kita terlambat," kata Azalea setengah bercanda.
"Maa, aku berangkat sekolah dulu ya," pamit Lamia pada ibunya.
"Tante, kami pamit dulu ya," ujar Azalea.
"Iya, hati-hati ya, anak-anak," ucap mama Lamia dengan senyum.
Mereka berpamitan dan berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, mereka meletakkan tas mereka di kursi dan duduk sambil guru masuk. Mereka mulai belajar dengan fokus.
Saat jam istirahat, Azalea berdiri di lantai dua, dekat kelasnya, ketika tiba-tiba Januar melihatnya dan memberi isyarat agar Azalea turun ke bawah.
"Kamu ke kantin nggak?" tanya Januar.
"Udah barusan balik dari kantin," jawab Azalea sambil tersenyum.
Azalea teringat perkataan Januar semalam. "Tapi, kamu mau cerita, kan?" tanya Azalea.
"Nanti pas pulang sekolah aku bakal cerita, ya," ujar Januar, tersenyum hingga matanya menghilang.
"Iya" jawab Azalea.
"Nanti pulang sekolah, kalau aku lambat keluar dari kelas, tunggu aku di koridor, ya," pesannya.
Azalea mengangguk, dan Januar memberi nasihat kecil untuknya. "Lea, jangan sedih terus, dan kurangi rasa insecure, ya," ucapnya lembut.
"Siap, Janu," jawabnya sambil tersenyum.
Bel masuk berbunyi, dan Januar menyuruhku kembali ke kelas. "Aku masuk kelas dulu, ya," pamit Azalea sambil melambaikan tangan.
"Lea, kamu abis dari mana?" tanya Lamia ketika Azalea masuk.
"Abis ketemu Januar. Pas pulang sekolah nanti dia mau curhat sama aku," jawab Azalea.
"Kirain kamu ke mana. Untung aja guru belum masuk," ujar Lamia lega.
Jam pelajaran pun berlalu, siswa-siswi bersiap-siap untuk pulang. Bel pulang berbunyi, dan Januar keluar dari kelasnya lebih dulu. Azalea segera menyusul ke koridor, dan dia menyuruhnya untuk duduk.
"Sekarang?" tanya Januar.
"Iya, di sini aja. Kamu minta aku buat curhat ke kamu, kan?" ujar Azalea sambil menoleh ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐋𝐈𝐌𝐏𝐒𝐄 𝐎𝐅 𝐔𝐒 | Re-publish
RomanceAda satu masa ketika kehadiranmu adalah bagian dari hidupku yang tak terpisahkan. Kita menghabiskan waktu bersama, berbagi tawa dan kenangan, seolah segalanya akan bertahan selamanya. Namun, kisah kita berakhir tak seperti yang diharapkan, meninggal...