𝟏𝟐. 𝐛𝐨𝐧𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠

33 11 1
                                    

"Dua bulan telah berlalu, dan aku semakin yakin bahwa kita ditakdirkan untuk bersama. Semoga cinta kita selalu dipenuhi doa dan harapan yang indah, dan kita terus saling melengkapi."

***

Suasana pagi di sekolah terasa tenang, dengan embun yang masih menempel di daun-daun, sementara sinar matahari perlahan mulai menerangi halaman yang sepi, hanya diiringi suara langkah kaki beberapa siswa yang datang lebih awal. Azalea sedang berada di lantai tiga di kelas 7.F sambil melihat ke arah Januar yang baru saja datang lalu Januar memanggil Azalea untuk turun ke ruang literasi.

"Janu, tinggal 4 hari lagi," ujar Azalea, mengingatkan tentang mensiversary mereka kedua bulan yang beberapa hari.

"Iya, aku tahu, 𝗄𝗈𝗄. Kamu suka boneka nggak?" tanya Januar dengan penasaran.

"Suka kok, emang kenapa?" jawab Azalea, sedikit bingung.

"Gak, aku pengen tahu aja," jawab Januar sambil menggumam di bibirnya.

Azalea hanya mengangguk kecil dan melihat Januar yang sedang membaca buku dengan wajah teduhnya.Azalea memutuskan ke kelasnya sebelum bel masuk berbunyi.
Dia berjalan menuju ke kelasnya.Saat Azalea berada di kelasnya,Lamia dan dua teman yang lain mendekati dirinya.

"Lea, jadi kan kita pergi makan?" tanya Lamia.

"Katanya kamu mau traktir kami," ucap Nia.

"Iya, nanti ya pas pulang sekolah," ujar Azalea.

"Okey!" jawab mereka serentak.

Akhirnya bel pun berbunyi,Azalea menunggu guru masuk ke dalam kelasnya.Jam berlalu,Azalea mengikuti pelajaran dengan seksama.

Saat jam istirahat tiba, aku segera membereskan bukuku dan berjalan keluar kelas bersama teman-temannya.Kantin sekolah sudah ramai saat kami tiba,tapi kami berhasil menemukan tempat duduk di sudut yang nyaman.

"Lea,jadi kan kita makan-makan bareng nanti?" tanya Lamia sambil menata duduknya.

"Iya,kamu bilang mau traktir kita, kan? Jangan bohong ya," tambah Nia sambil tersenyum jahil.

Azalea tertawa kecil. "Iya,iya,nanti pas pulang sekolah kita pergi makan bareng,tenang aja"

"Wah,ini langka banget nih! Biasanya Azalea itu pelit," goda Dara sambil mencubit lengannya.

Azalea pura-pura cemberut. "Ih, Dara,pelit gimana sih?Aku kan anak baik dan dermawan"

Mereka tertawa,dan suasana pun menjadi hangat.Sementara menunggu pesanan datang,mereka mengobrol santai tentang banyak hal—tentang tugas sekolah yang semakin menumpuk,rencana liburan,dan gosip terbaru tentang teman-teman seangkatan.

"Nah, besok Januar katanya ke rumah kamu lagi, ya?" tanya Nia tiba-tiba, menyenggol lengan Azalea dengan sikap menggoda.

Azalea terdiam sejenak, sedikit tersipu. "Iya, adikku yang minta. Kinara sepertinya suka banget sama Januar"

"Ya jelaslah, kan calon kakak ipar," ujar Lamia sambil menatapnya dengan senyum lebar.

Azalea hanya tersenyum malu-malu sambil menunduk. Rasanya masih aneh mendengar teman-temannya menggoda soal dirinya dan Januar, tapi entah kenapa dia juga tidak keberatan.

"Tumben kamu yang biasanya malu-malu, sekarang bisa tersenyum gitu kalau digodain soal Januar," kata Dara sambil tertawa kecil.

"Yah, mungkin Azalea udah siap buat dikenalin ke keluarga Januar," canda Nia.

"Ih,jangan macem-macem deh!" Azalea menutup wajahnya dengan kedua tangan, berusaha menahan tawa. Rasanya ada perasaan hangat di hatiku setiap kali mereka mengaitkan dia dengan Januar, meskipun kami masih jauh dari hal-hal yang mereka bicarakan.

𝐆𝐋𝐈𝐌𝐏𝐒𝐄 𝐎𝐅 𝐔𝐒 | Re-publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang