Bel pulang sekolah berbunyi, dan Azalea harus cepat-cepat pulang. "Guys, aku pulang duluan ya," pamit Azalea pada Lamia dan Nia.
"Kenapa?" tanya Lamia, sedikit khawatir.
"Aku di suruh pulang cepat sama Mama," jawab Azalea, bohong.
"Ya udah, hati- hati dijalan," kata Lamia.
"Makasih. Aku duluan ya," ucap Azalea, bergegas pergi.
Sepulang sekolah, Azalea menghela napas lega begitu tiba di rumah. Ia masih terbayang-bayang dengan Januar dan takut jika perasaannya ketahuan olehnya. Setelah berganti pakaian, Azalea menuju meja makan untuk menikmati makan siang sambil merenung.
Di sela-sela suapan, pikirannya terus kembali pada sosok Januar. "Aduh, kenapa sih aku jadi mikirin dia terus?" gumam Azalea pada dirinya sendiri, tersenyum kecil.
Sore harinya, Azalea sibuk membersihkan rumah, menyapu ruang tamu, dan mengelap meja-meja. Di tengah-tengah kegiatan, Mama masuk dan memperhatikannya dengan heran.
"Wah, rajin amat, Nak. Ada angin apa nih, Azalea jadi semangat beberes?" tanya Mama sambil tertawa kecil.
Azalea tersenyum canggung, mencoba menyembunyikan perasaannya. "Nggak, Ma... cuma lagi pengen aja. Kan kalau rapi jadi lebih enak dilihat," jawabnya sambil mengelap meja.
Mama mendekat dan menepuk bahunya dengan lembut. "Hmm, tumben ya. Tapi baguslah, mungkin nanti bisa dapat tambahan uang jajan nih"
Azalea tertawa kecil, berusaha menutupi debaran hatinya. "Boleh tuh, Ma, siapa tahu"
Mama mengamati wajah putrinya dengan penuh perhatian. "Kok senyum-senyum sendiri sih, jangan-jangan ada yang lagi disuka nih?" goda Mama.
Azalea tersentak, wajahnya berubah sedikit kemerahan. "Nggak ada kok, Ma... cuma senang aja"
Mama mengangguk, tapi masih memandanginya dengan rasa penasaran. "Ya udah deh, yang penting Azalea happy. Kalau ada yang mau cerita, bilang aja ke Mama, ya"
Azalea hanya mengangguk, merasa lega karena Mama tidak menanyakan lebih jauh. Di dalam hati, dia berkata pelan, "Semoga aja Mama nggak tahu kalau aku lagi kasmaran..."
Mama pun meninggalkan Azalea melanjutkan pekerjaannya, dan Azalea tersenyum kecil sambil melanjutkan bersih-bersih, merasa sedikit lebih tenang.
***
Keesokan harinya, Azalea pulang sendiri karena teman-temannya sibuk latihan band. Dia berjalan ke depan gerbang sendirian.
"Jajan dulu nggak, ya?" gumam Azalea berjalan menuju tempat jajanan di pinggir jalan.
"Bang, chicken katsu 5000, ya?" kata Azalea pada penjual.
"Oke, dek. Bumbunya ambil sendiri?" tanya abang penjual.
"Iya, Bang, ambil sendiri" jawab Azalea sambil mengambil chicken katsu yang sudah dibungkus plastik.
Setelah membayar, Azalea membeli teh poci, lalu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Azalea langsung berganti pakaian.
"Baru pulang? Sana, makan dulu" ucap Mama sambil menghampiri Azalea.
"Iya, nanti, Ma. Aku mau makan chicken katsu dulu, takut keburu dingin, Ma" jawab Azalea.
"Nanti jangan lupa makan nasi, ya" pesan Mama.
"Iya, Ma" sahut Azalea.
Sambil minum teh poci, Azalea menikmati chicken katsunya. Tak lama kemudian, adiknya- Kinara, masuk ke rumah dan melihat aku sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐋𝐈𝐌𝐏𝐒𝐄 𝐎𝐅 𝐔𝐒 | Re-publish
RomansAda satu masa ketika kehadiranmu adalah bagian dari hidupku yang tak terpisahkan. Kita menghabiskan waktu bersama, berbagi tawa dan kenangan, seolah segalanya akan bertahan selamanya. Namun, kisah kita berakhir tak seperti yang diharapkan, meninggal...