"Kecemburuan bukanlah tanda ketidakpercayaan, tetapi bukti betapa berharganya dirimu bagiku. Melihatmu dekat dengan orang lain membuatku merasa takut kehilangan."
***
Saat menuju ke kantin, tiba-tiba Lamia bertanya tentang hubungan Azalea dengan Januar. "Lea, gimana hubungan kamu sama Januar?" tanyanya dengan penasaran.
"Baik-baik aja, kak," jawab Azalea, berusaha terdengar santai.
"Katanya Nia, mereka bakal nyusul kita nanti," ucap Lamia.
"Oke, emang mereka ke mana?" tanya Azalea.
"Mereka lagi latihan tari buat lomba antar sekolah," jawab Lamia.
Azalea hanya mengangguk kecil. Sesampainya di kantin, mereka mengantri untuk memesan makanan. Mereka duduk di ujung dekat dinding.
"Kamu pesan apa, Lea? Kakak mau nasi + pecel ayam," ujar Lamia.
"Ya sudah, aku juga mau nasi + pecel ayam," ucap Azalea.
Beberapa saat kemudian, Nia dan Dara menyusul mereka ke kantin. Mereka menunggu makanan yang datang.
"Maaf, guys, kalian jadi nunggu lama," ucap Nia.
"Iya nih, mana perut kita belum terisi, disuruh latihan nari," keluh Dara.
"Kalian pesan makanan sana dulu," saran Azalea.
"Iya, aku lagi pesan makanan buat aku sama Dara," jawab Nia.
Saat mereka menyantap makanan yang sudah tiba, tiba-tiba Azalea teringat untuk mengajak mereka ke kafe saat pulang sekolah besok.
"Besok kita pergi makan bareng di kafe dekat sekolah kita," tawar Azalea.
"Tumben banget, Lea. Biasanya nggak pernah ngajakin ke kafe," komentar Nia.
"Mumpung aku ada sedikit rejeki, makanya aku mau traktir kalian," jawab Azalea sambil tertawa. "Kita pergi ke kafe pas pulang sekolah ya," tambah Azalea.
"Oke!" serentak mereka bertiga.
Setelah mereka dari kantin dan memutuskan ke kelas. Saat di lorong lantai dua, Azalea pergi ke lantai tiga untuk menemui Januar.
"Kalian duluan aja ke kelas, aku ke lantai tiga dulu" ucap Azalea.
"Okey, hati hati kalau kamu ketemu siswa kelas lain" pesan Lamia.
Di kantin dekat kelasnya, Januar merasa bahwa kedekatan mereka semakin kuat, tapi entah kenapa ada orang lain yang mulai mengusik, yaitu teman sekelasnya—Devano. Devano terlihat penasaran dengan hubungan Januar dan Azalea.
"Januar, apa hubungan lo sama cewek yang sering nyamperin lo? Siapa namanya?" tanya Devano penasaran.
"Apaan sih, kepo banget. Namanya Azalea," jawab Januar ketus.
"Kan gue cuma nanya. Jadi, apa hubungan lo sama dia?" ulang Devano, tetap penasaran.
"Kepo!" sahut Januar singkat.
"Kalau lo nggak kasih tahu, gue bakal intai kalian berdua," ancam Devano sambil tersenyum iseng.
"Awas aja kalau sampai lo intai kami!" balas Januar tajam.
"Gue nggak peduli, makanya kasih tahu aja dulu," desak Devano lagi.
Akhirnya dengan sedikit enggan, Januar menjawab, "Oke, gue kasih tahu. Hubungan gue sama dia... kami pacaran"
"Udah berapa lama lo pacaran sama dia?" tanya Devano, semakin antusias.
"Baru hampir dua bulan," jawab Januar dengan nada berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐋𝐈𝐌𝐏𝐒𝐄 𝐎𝐅 𝐔𝐒 | Re-publish
RomanceAda satu masa ketika kehadiranmu adalah bagian dari hidupku yang tak terpisahkan. Kita menghabiskan waktu bersama, berbagi tawa dan kenangan, seolah segalanya akan bertahan selamanya. Namun, kisah kita berakhir tak seperti yang diharapkan, meninggal...