"Assalamualaikum yaa 'I Love You'!"
'Yaa Salam.' Prilly terhenyak kaget begitu menerima panggilan pagi itu sambil bersiap berangkat kerja sekaligus menjemput Ali.
"Abang 'AKU' masih "I LOVE YOU"-nya ii-kah?"
"Abang AKU, sudah gak sakit lagi-kah?"
Setelah tak saling menjawab tanya, ada hening diantara mereka. Nampaknya masih ada rasa syok setelah sekian waktu berkejaran dengan ego yang pada akhirnya berujung sakit menyebabkan mereka bisa saling membuka kata meluruskan cerita yang tertahan hampir sepuluh tahun lamanya.
"Aku bawa mobilnya, besok aku yang jemput ya!"
Akhirnya Prilly membuka suara setelah sekian menit bungkam.
"Gak jadi nemenin?"
Pertanyaan Langit selalu saja membuatnya menahan diri untuk tidak terlalu berlebihan berekspresi.
"Kan aku bilang bukan mahrom." Jawabnya konsisten namun kali ini lengkungan ditahan dengan menggigit bibir bawahnya.
"Supaya mahrom bagaimana?"
Pertanyaan yang harusnya Langit sendiri tahu jawabnya, namun Prilla menahan untuk tidak berkata, "Ya abang AKU bawa Aku ke KUA lah!"
Bagaimana mau berkata demikian, hubungan mereka aja masih tanpa status. Untuk mendapat kepastian, meski ada hadist riwayat yang menggambarkan pernyataan menginginkan suatu hubungan antara kedua belah pihak tidak terbatas pada gender.
Diriwayatkan Nabi Muhammad SAW pernah didatangi seorang sahabat wanita bernama Zainab binti Hakim yang mengungkapkan cinta dan meminta untuk dinikahi oleh Nabi SAW.
Hadits tersebut berbunyi:
”Dari Tsabit AL-Bunani, ia berkata: ”Kami duduk bersama dengan Anas bin Malik (yang disebelahnya ada salah seorang anak perempuannya). Lalu Anas berkata:
”Datanglah seorang perempuan kepada Nabi SAW, lalu ia menawarkan dirinya kepada beliau. Kemudian perempuan itu berkata: ”Wahai Rasulullah, apakah anda ingin menikahiku?”.
Mendengar hal ini, kemudian anak perempuan Anas menyeletuk: ”Betapa dia tidak tahu malunya perempuan itu. Sungguh memalukan, sungguh memalukan”.
Lalu Anas menjawab: ”Perempuan itu lebih baik daripada kamu. Ia menginginkan Rasulullah SAW, karena itu ia menawarkan dirinya kepada beliau”. (HR. Ibnu Majah).
Berdasarkan hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindakan dimana seorang wanita lebih dulu mengungkapkan perasaan kepada pria tidak disalahkan dalam Islam, dan bahkan menjadi sebuah kebaikan apabila memang dilakukan atas keinginannya mencari ridha Allah SWT.
Mencari Ridho Allah?
Prilly akui ia belum sesholehah itu. Ia hanya mementingkan perasaannya. Justru setelah ditolak ia belajar bahwa Allah tidak selalu memberikan apa yang diharapkan tetapi apa yang di butuhkan. Ia sudah cukup berikhtiar namun jika ternyata tidak menyentuh hatinya, berarti Allah akan memberikan yang jauh lebih baik atau Allah sedang menguji kesabarannya, memperbaiki dirinya, memperbaiki tujuannya.Dan pada akhirnya ia menyadari bahwa bukan hanya tentang mengejar-ngejar cinta dunia. Namun tentang
QS. Asy-Syura : 20, Kejarlah akhirat maka dunia akan mengikutimu. Allah-lah pemilik hati yang sesungguhnya. Tidak ada selain DIA yang mampu membolak-balikkan hati. Dan pada kenyataannya saat ini ternyata bukanlah tentang membolak-balik hati, namun bagaimana cara Allah untuk menyatukan hati yang sebenarnya sudah satu namun terhalang restu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhtiar Mengejar Langit
FanfictionBukan hanya tentang mengejar-ngejar cinta dunia. Cerita ini berisi tentang (QS. Asy-Syura : 20) Kejarlah akhirat maka dunia akan mengikutimu Ramadhan 1445H Ikhtiar Mengejar Langit Ketika Mengejar Akhirat, Duniapun dalam genggaman