Nadya masih merasakan panas di kedua pipi usai momen manis berpamitan dengan suaminya tadi pagi, ia terus saja mengipas ngipaskan tangan di depan wajahnya
"Donadd... " Farah memeluk Nadya, hampir seluruh rumah sakit mengetahui kabar berpulangnya orang tua tunggal Nadya itu, banyak juga rekan rekan terdekat Nadya sesama tenaga kesehatan datang melayat ke kediamannya kemarin, namun tak ada satupun yang tau tentang pernikahan dadakan seorang Nadya Rifai
"Aduh ga bisa nafas" Ucap Nadya sesak, saat mengurai pelukannya dengan Farah, Nadya justru terkejut pasalnya temannya itu justru menangis
"Dihh.. Kenapa sih Far? " Tanya Nadya heran
"Aku nangisin kamu donaaddd" Farah menghapus air matanya, Nadya, Farah, Agita dan Kevin sudah berteman saat mereka masih Koas jadi bukan rahasia lagi jika mereka berempat memiliki hubungan persahabatan yang sangat dekat, berbicara tentang Kevin... Kekasih Nadya yang seorang dokter gigi super sibuk itu juga belum mengetahui perihal pernikahan Nadya, entahlah Nadya juga bingung dengan apa yang harus ia katakan pada Kevin nantinya
"Diliatin orang malu banget" Nadya justru tertawa melihat tingkah konyol Farah itu, lalu bunyi dering telepon Nadya membuyarkan gurauan mereka
Mr. R. Sutirto Calling...
"Ya mas? " Jawab Nadya menjawab panggilan suaminya, dan melambaikan tangan pada Farah untuk melanjutkan perjalanannya menuju ruang prakteknya
"Dompet kamu ketinggalan di mobil, saya antar balik atau gimana Nad? " Tanya Rajif sambil mengendarai mobilnya menuju rumah dinas Menhan di jl. Kertanegara
"Oh ya? Hmmm gapapa deh mas, biar sama mas Rajif dulu aja" Kata Nadya, walau dompetnya adalah salah satu benda berharga namun tertinggal di dalam mobil suaminya bukanlah masalah yang besar pikirnya
"Ya sudah, nanti pulang jam berapa? " Tanya Rajif
"Belum tau tapi kayaknya agak malem, banyak data data pasien yang aku harus periksa gara gara cuti kemarin" Jelas Nadya
"Kalau gitu nanti langsung pulang ya" Ucap Rajif memberi perintah
"Iya.. Udah ya Assalamualaikum" Nadya menutup panggilan telepon saat sang suami telah menjawab salam darinya
Tak berselang lama sebuah panggilan telepon kembali masuk untuk Nadya, kali ini dari Kevin yang notabennya adalah kekasih Nadya yang dengan susah payah ia pertahankan selama bertahun tahun
"Hallo sayang.. Kamu sudah masuk jaga hari ini? " Tanya Kevin di sebrang sana
"Iya.. Ini baru sampe" Ucap Nadya sambil menyalakan komputernya untuk memulai prakteknya hari ini
"Nanti aku kesana" Kata Kevin tak bisa di bantah
"Iya" Nadya harus tegas, ia harus bisa berbicara baik baik pada Kevin tentang hubungan mereka yang sudah tidak mungkin di lanjutkan
Meski pernikahan Nadya dan Rajif tanpa di dasari rasa cinta diantara keduanya namun bagi Nadya pernikahannya akan terjadi hanya satu kali seumur hidupnya, seperti pernikahan kedua orang tuanya maka dari itu Nadya akan berusaha sekuat yang ia bisa
*****
Jam dinding menunjukan pukul 16.32 saat Nadya bersiap hendak pulang ke rumah, tiba tiba pintu ruangannya di ketuk dari luar tak lama kemudian munculah sosok Kevin sang kekasih Nadya, mungkin beberapa bulan atau beberapa waktu lalu Nadya akan dengan senang hati berlari masuk dalam pelukan Kevin begitu saja namun Nadya sadar sekarang ia sudah tak bisa melakukannya lagi karna statusnya sudah sah menjadi istri seorang Ahmad Rajif Dizadila Ramadhan
"Haii" Sapa Nadya pada Kevin ya menunggunya di depan pintu
"Mau bareng? " Oke kali ini Nadya setuju karna bagaimanapun juga mereka perlu bicara kan? Nadya akan berbicara pada Kevin dalam perjalanan jalanan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Word
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...