31

4K 264 75
                                    






Coba kali ini tanpa di tulis wajib komen apakah masih banyak yg komen?

Ih seneng tau part sebelumnya itu rame komenan berasa komunikasi dua arah dan aku bener bener baca komen kalian tu satu satu 🤗🤍






Ih seneng tau part sebelumnya itu rame komenan berasa komunikasi dua arah dan aku bener bener baca komen kalian tu satu satu 🤗🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gemas 😩 @RajifSutirto

Tulis Nadya di platform sosial medianya, semenjak menjadi seorang ibu baik galery handphone maupun sosial medianya beralih di kuasai si kecil Diandra Djiwa Sutirto

Pamer paha terus, mau jadi biduan ha? 😮‍💨


Komentar Rajif dalam postingan sang istri, usia si kecil memasuki bulan ke 4 semakin bulat dan menggemaskan maka semakin protektif juga ayah muda itu,  tak ada lagi waktu untuk bersantai dan menyesap vapenya atau keseruan bermain game online dari layar ponselnya sepulang kerja

Kini Rajif selalu di sibukkan dengan Djiwa, mulai memandikannya di pagi hari lalu bermain bersama, mengajak bayi kecil itu berbicara hingga menemaninya begadang tengah malam sudah menjadi aktifitas kesehariannya

"Djiwa nanti kalau sudah besar, dia pergi main sama temen temennya kita ngapain ya dek? Bosen banget pasti ya" Tanya Rajif pada sang istri yang tengah memakaikan baju pada si kecil

"Ga usah lebay ah, orang anaknya aja masih belum bisa lepas dari aku masa mau main sama temannya" Sebagai seorang ibu yang belum berpengalaman Nadya sangat merasa terbantu dengan sang mertua yang terus saja mengedukasinya tentang cara merawat si kecil yang membuatnya jauh lebih tenang

"Ya kan nanti nanti" Rajif memainkan tangan kecil Djiwa membuat bayi itu tertawa

"Ya harusnya gapapa dia main sama temennya kan bagus" Jawab Nadya lagi

"Dah lah ga usah ngobrol sama Ami, Ami itu ga ngerti gimana perasaan Abi ya kan Djiwa? " Tanya Rajif pada Djiwa membuat bayi kecil itu tertawa

"Iya Ami ga ngerti abisnya Abi kamu lebay" Nadya menyerahkan si kecil di bawah pengasuhan sang ayah usai mandi dan memakai piyama sorenya

"Dek.. Kamu mau mulai kerja kapan? " Tanya Rajif Rajif perihal rencana kerja sang istri setelah lama mengundurkan diri karna hamil dan melahirkan

"Belum tau masih mau uyel uyel Djiwa di rumah, tapi kalo ga kerja ya sayang juga" Melihat tumbuh kembang sang buah hati tentu sjaa cita cita bagi setiap ibu namun berprofesi sebagai tenaga kesehatan membuat Nadya merasa bertanggung jawab membantu kelancaran kehamilan dan kesehatan ibu dan bayi bagi orang lain

"Tunggu Djiwa makan dulu aja ya? " Bujuk sang suami diangguki Nadya bagaimanapun juga si kecil masih full asi jadi belum bisa terlalu lama di tinggal

"Gimana kalo adek? Djiwa mau adek kan? " Tanya Rajif lagi sementara bayi yang belum tau apa apa itu tentu saja tertawa, wajahnya serupa Nadya versi mini yang menurun dari sang ayah hanya alis dan bibirnya saja membuat Rajif gemas

Banyak orang membicarakan kemiripan si kecil Djiwa dengan sang ibu yang konon katanya wajah anak pertama adalah cerminan dari siapa yang jatuh cinta duluan, maka dengan bangga Nadya selalu menjawab 'memang, soalnya suami aku ganteng banget' ia tak memungkiri hal itu bagaimanapun juga memang hal itu yang sebenarnya terjadi

Si kecil Djiwa sangat mirip dengan Nadya hanya saja sifat tenangnya menurun dari sang ayah, bayi itu jarang sekali rewel atau hanya menangis sebentar dan hanya sesekali tertawa lebar namun tetap murah senyum benar benar sifat Rajif yang menurun pada putrinya

"Aku belum mau punya baby lagi ya... Tunggu sampe Djiwa yang minta adek sendiri" Jawab Nadya melotot memandang suaminya yang nampak tak berdosa itu

"Ayo Djiwa ikutin Abi... Bilang Aadeeekkk... Aa.. Dekk.. " Nadya memukul punggung suaminya gemas, ada saja tingkah bapak satu anak itu

"Anak tu di ajarin ngomong biasanya mama papa gitu loh mas, Abi Ami gitu malah langsung adek adek ga ada ah" Nadya membayangkan sifat posesif Rajif untuk kedua anaknya nanti sudah membuatnya merinding

"Biar dia minta adek dulu aja" Rajif suka sekali menggoda istrinya, dalam hati juga ia belum ingin menambah momongan masih ingat jelas bagaimana perjuangan sang istri demi putri kecil mereka

"Ini Mas ga packing dulu? Ntar kemalaman kalo ga packing sekarang kan kamu kalau packing berisik" Pertama kali pasangan bapak dan anak itu akan berpisah beberapa hari karna sang ayah akan bertugas bersama Presiden Indonesia terpilih 2024 kunjungan kerja ke Jerman

"Iya mau packing ini yang paling penting ga boleh ketinggalan masukin dulu" Bukannya baju atau barang barang penting lainnya yang di letakkan dalam koper terbuka itu melainkan si kecil Djiwa di baringkan di sana

"Sayangnya Abi ini ga boleh ketinggalan.. Nanti kalo Abi kangen gimana? Kalau Ami ga bisa di videocall gimana? Djiwa bobonya sama siapa kalau Abi ga ada?" Bayi kecil itu justru tertawa

"Ayo tebak siapa yang besok ga bisa bobo? Abi atau Djiwa? " Nadya berani bertaruh pasalnya sang suami terbiasa memprioritaskan si kecil di tengah malam entah untuk mengganti popok, memberinya susu atau sekedar menemaninya begadang jadi dapat di pastikan bahwa yang ketergantungan pada keberadaan si kecil adalah Abinya bukan Djiwa

"Abi mah tidur aja kalo capek ya" Rajif mengangkat Djiwa dari koper dan kembali meletakkannya di tempat tidur

Benar saja keesokan harinya setelah beraktifitas seharian penuh di Jerman bapak satu anak itu tentu saja lelah namun tak bisa memejamkan matanya sama sekali karna tak bisa menciumi si kecil sebelum tidur

Waktu menunjukan pukul 10 malam waktu Jerman yang artinya di Jakarta jam 3 pagi lalu apa yang bisa di harapkan? Tentu saja anak istrinya tengah tertidur lelap

Putus asa Rajif akhirnya memutuskan untuk menikmati rokok di balkon sambil melihat beberapa video yang di kirimkan sang istri tadi siang

"Djiwa... Liat Ami, hari ini Abi kerjanya menginap jauh, jauuuuhhhh sekali... Jadi Djiwa bobonya sama Ami mau ya? Abi kerja jauhnya 4 hari... 4 hari itu kalau Djiwa bobo malam sama Ami 4x itu namanya 4 hari" Bayi kecil itu memegang erat jari telunjuk sang ibu

"Auuu... " Mencoba berbicara dengan ibunya

"Iya... 4x bobo malam sama Ami ya" Bayi itu tertawa dan menghentak hentakkan kakinya

"Nanti malam kalau Djiwa bangun, mau susu atau mau pipis bangunkan Ami pelan pelan ya... Bisa kan? Kalau Djiwa nangisnya kenceng nanti Kakung sama Uti sama Ate Sal nanti ikut bangun... Kasian Kakung sudah kerja dari pagi, Ate Sal juga lagi begadang terus bikin tugas" Walau mungkin Djiwa belum paham dengan apa yang ibunya katakan namun Nadya selalu memberi stimulasi pada bayi mereka agar dapat di ajak komunikasi dua arah

"Kalau mau susu atau pipis bangunkan Ami aja ya... Jangan cari Abi, kan Abi kerja" Video itu di tutup dengan tawa si kecil Djiwa melihat ibunya

Entah kali ke berapa Rajif bersyukur di pertemukan dengan wanita sehebat Nadya Andi Rifai, ia berjanji akan selalu menjadikan ibu dari anak anaknya itu wanita satu satunya dalam hidupnya











Bersambung...













Unspoken WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang