'Aku sama mbak Nad otw ya mas' begitulah pesan yang dikirimkan Salsa pada Rajif, setelah pertemuan mereka beberapa waktu lalu Rajif memohon pada Salsa untuk selalu memberi informasi mengenai istrinya dan di hari libur seperti ini Rajif menyempatkan diri mengikuti Salsa dan Nadya walau dari jauh untuk mengobati rasa rindunya pada sang istri
Nadya dan Salsa pergi berbelanja kebutuhan bulanan mereka yang akan digunakan selama tinggal di kost juga membeli beberapa kebutuhan harian mereka di salah satu mall terdekat
Sesampainya di pusat perbelanjaan tersebut Salsa mengambil sebuah troli untuk menaruh barang belanjaan mereka, Nadya mulai mengambil satu persatu barang kebutuhan mereka berkeliling dari satu lorong ke lorong lain mencari barang yang tertera dalam list belanja
Dari kejauhan Rajif memotret istrinya diam diam dia sangat merindukan senyum manis wanitanya, ingin sekali Rajif mendekat namun ia tau Nadya belum siap menerimanya kembali maka ia akan bersabar demi kebaikan Nadya dan bayi mereka
Sementara Nadya termenung berdiri di lorong penuh dengan mie instan ia menatap salah satu mie instan kuah favorit suaminya
'Enak banget dek' ucap Rajif dengan senyum mengembang dan memberi jempol pada Nadya
Setiap hal kecil yang ia lalui selalu mengingatkannya pada Rajif, demi Allah Nadya merindukan suaminya hingga sakit sekali di rasa namun ia belum siap bertemu dengan wajah tampan itu lagi
Nadya mungkin bisa saja memaafkan Rajif lalu memulai semuanya lagi dari awal tapi bagaimana dengan Rajif? Akankah Rajif bisa melakukan hal yang sama? Nadya mengelus perutnya yang mulai sedikit menyembul berharap kegundahan hatinya tidak terlaku di rasakan oleh sang buah hati
Langkah Nadya melambat melewati rak penuh dengan serbuk minuman lagi lagi Nadya teringat kenangan mereka saat menghabiskan waktu berdua bersama segelas susu coklat hangat dan kopi hitam di halaman depan rumah yang mulai turun hujan, Nadya tak tahan lagi ia terduduk dan menutup wajah dengan kedua tangannya dan mulai menangis tanpa suara
Menyadari hal itu Salsa memeluk Nadya berusaha menenangkan kakak iparnya, beberapa hari tetap diam di dalam kamar kost yang tidak terlalu besar membuat Salsa berinisiatif mengajak Nadya pergi keluar agar tidak bosan dan tertekan namun hal seperti ini tidak pernah masuk dalam pertimbangannya sama sekali
Rajif melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tubuh ringkih Nadya luruh ke lantai, wanita murah senyum itu benar benar terlihat rapuh hingga ia tak tahan lagi Rajif segera mendekat menyamakan tingginya dengan Nadya lalu menarik tubuh kecil Nadya dalam pelukannya
Nadya tau betul tubuh tegap ini, hafal sekali dengan wangi tubuh ini dan rindu sekali pada hangat tubuh ini, Nadya menangis sejadi jadinya ia mengeratkan pelukannya pada leher suaminya
Rajif menggumamkan kata maaf berkali kali di telinga sang istri, ia benar benar merasa seperti seorang bajingan yang tak tau diri saat hati setulus Nadya datang padanya justru ia menolaknya begitu saja bahkan lebih parah ia menggores luka yang dalam di sana
Setelah di rasa isak tangis istrinya mereda Rajif mulai mengurai pelukan mereka dan memegang kedua sisi wajah Nadya yang penuh air mata, wajah cantik itu sayu dan memerah sedangkan mata bulat menggemaskan Nadya kali ini terlihat sangat menyakitkan
"Maafkan saya Nadya" Rajif menyerah... Ia tak bisa berpura pura tak perduli lagi jika nyatanya wanita ini lah tempatnya kembali, Nadya lah penenang hatinya selama ini, Nadya juga alasannya nyaris gila beberapa minggu ini
Nadya memandang kedua mata itu sambil berusaha menghentikan sesenggukannya, pria ini kenapa terlihat begitu kehilangan dirinya? Apa karna mata Nadya terhalang air mata menyebabkannya tak bisa memandang wajah suaminya lebih jelas? Wajah ini terlihat memilukan tak jauh berbeda dengan keadaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Word
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...