Ceklek!
“Kei. Ada apa sayang? Tumben banget kamu datengin ruang kerja papah? Kamu kangen sama papah ya?”
Di pagi hari, Kei memutuskan untuk datang menemui Marwin di ruang kerja nya dengan salah satu tangannya membawa sebuah map coklat yang berisikan berkas.
Sreekk!
Kei pun menyodorkan berkas itu pada Marwin “Karena itu” jawab Kei lalu Kei pun duduk di kursi yang berada di depan meja Marwin
Marwin mengangkat sebelah alisnya “Apa ini? Kamu tumben banget kaya gini?”
Dengan raut datarnya, Kei berucap “Ga usah kaget pah. Dulu juga Kei begini”
Marwin hanya tersenyum mendengar ucapan dari anaknya, lalu kedua tangannya pun bergerak membuka dan mengambil berkas itu dari amplop.
Srek srek~
Satu persatu Marwin baca dengan teliti, sampailah di lembar terakhir, lembar yang sudah tidak mulus lagi karena perbuatan dari Kei yang sudah meremas nya sebelum itu.
“Dia kan....kontraktor yang—“ perkataan dari Marwin langsung di sela oleh Kei
“Sebelum bahas pria itu. Alasan utama Kei datang kesini adalah untuk memberitahukan kalau Gahayaka sedang dalam bahaya”
Kerutan di kening Marwin berganti dengan keseriusan di kedua matanya “Maksud kamu?” tanya nya dengan lembut, walau tatapannya itu tegas
Kei berdiri dari duduk nya, lalu ia mendekat kearah meja sang ayah “Izin sebentar..” ucapnya
Kedua tangan Kei pun sibuk mencari beberapa koran yang ia yakin bahwa ayahnya juga memilikinya. Dan tak lama setelah itu Kei pun menemukannya.
Srek srek srek!
Kei jejerkan ke-4 koran dengan headline yang berbeda itu
Headline berita di masing masing koran :
“PADA HARI INI PERUSAHAAN X RESMI MENGUMUMKAN BAHWA MEREKA GULUNG TIKAR!!!” –koran pertama
“APA YANG SEBENARNYA TERJADI PADA PERUSAHAAN Z? MEREKA SUDAH MULAI BERHENTI BERAKTIFITAS?” –koran kedua
“KEJADIAN TIBA TIBA YANG MENGHAMPIRI PERUSAHAAN Y. SEMUA KARYAWANNYA DI PHK?” –koran ketiga
“SAHAM PERUSAHAAN Q ANJLOK!!! WASPADA BAGI PEMEGANG SAHAM!” –koran keempat“Dalam kurun waktu yang lumayan itu, 4 perusahaan besar mengalami masa buruknya secara berturut turut. Itu aneh bagi Kei. Dan lebih anek lagi ke- 4 perusahaan itu memiliki 2 persamaan...” Kei berhenti berbicara karena ia sedang mendudukan diri di posisi awal
“...yang pertama adalah sama sama perusahaan besar dan yang kedua adalah sama sama pesaing Gahayaka dalam waktu yang lama. Mereka adalah 4 teratas dari berbagai perusahaan yang berusaha menyaingi Gahayaka” lanjut Kei
Wajah Marwin pun menunduk, menatap koran itu dengan serius “Ada yang lebih aneh lagi” suara dari Kei itu membuat Marwin kembali menatap anaknya
“Papah udah baca tentang Adi Karya di berkas dari amplop coklat yang Kei bawa. Coba tebak apa hubungannya dengan semua ini?” tanya Kei dengan nada yang tenang
Tangan Marwin pun meletakan koran dan beralih mengambil berkas dari Kei itu tentang Adi Karya yang anaknya bicarakan itu. kening dan kedua alis dari Marwin semakin berkerut, setelah beberapa lama pria tua itu masih belum paham apa yang berusaha Kei sampaikan padanya.
“Mungkin atau tidak sebuah perusahaan kecil yang baru berusia 5 tahun itu adalah penyebab utama dari terjatuhnya ke-4 perusahaan besar?” Kei bertanya lagi, kali ini Marwin menggeleng pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)
Aktuelle LiteraturShiva, dia lebih berpengalaman, dia senior dalam dunia acting. Namun tidak semua hal bisa berdampak mulus pada karirnya, salah satunya adalah sang mantan yang sudah terobsesi dengannya. Sehingga suatu hari, perbuatan sang mantan membuat Shiva takut...