Ceklek!
Kei keluar dari dalam kamar nya, ia berjalan sebentar untuk mendekat kearah pelayan yang sedang berdiri tak jauh dari sana “Mba..” panggil Kei padanya
Pelayan menoleh, ia tersenyum ramah menatap Kei sembari menundukan kepalanya hendak menyapa “Selamat pagi non” sapa nya ramah
Kei juga membalas sapaannya dengan mengangguk sedikit lalu pelayan itu pun bertanya pada Kei “Ada yang bisa saya bantu?” tanya nya
“Tolong kasih tau orang bawah dan yang lainnya juga, nanti kalo ada Jaya atau siapapun itu yang nyariin aku dan nyariin Shiva, bilang aja kita lagi sibuk untuk hari ini ya mba “ ucap Kei menjelaskan maksud nya
Pelayan itu pun mengangguk dengan senyuman “Baik non, ada lagi?” tanya nya
Kei menggeleng “Itu aja, tapi tolong pastiin untuk jangan ganggu aku dan Shiva untuk satu hari ini ya. Tolong kerjasamanya mba. Makasih”
Pelayan itu pun mengangguk ramah lagi, ia pun melihat Kei mulai berbalik dan meninggalkannya berdiri disana.
Ceklek!
Kei memastikan bahwa pintu kamarnya terkunci rapat dan tidak ada satu pun yang akan menganggu mereka setelah dirinya pergi berbicara dengan pelayan di luar tadi.
Lalu di atas kasur terdapat Shiva yang sedang sibuk menelfon Yosiho, kedua pipi Shiva memerah karena Yosiho terus menerus menggoda dirinya dan Kei di sepanjang telfon.
Tap
Kei menduduki dirinya di samping Shiva, Shiva pun menoleh pada Kei. Lalu mulut Kei berkomat kamit sedang mengejakan sebuah kalimat, yang Shiva tangkap adalah ‘Udah selesai belom telfonan nya? Kok lama? Cepetan’ begitu ujar Kei yang tidak bersuara
Shiva mengangguk mengerti perkataan dari Kei, lalu dirinya langsung berpamitan pada Yosiho dan telfon pun terputus.
Tak!
Shiva meletakan ponselnya di meja samping kasur, lalu ketika dirinya berbalik. Ia diberi kode lagi dari Kei untuk mendudukan dirinya di atas pangkuan Kei.
Set~
Shiva menurut, sekarang ini sudah ada di pangkuan istrinya, lalu mereka pun kembali bertatapan “Shiva, kalo kita lanjut lebih jauh lagi, kamu ga keberatan? Kamu ga papa?” ucap Kei dengan lirih dalam tatapan mereka
Shiva mengangguk dengan terbata, dirinya gugup. Kedua tangannya pun bergetar karena saking gugupnya. Mengingat bahwa Shiva sangat menyayangi bagian tubuhnya itu, maka Kei sangat perlu izin terlebih dahulu pada pemiliknya.
“Beneran ga papa kalo aku sentuh kamu lebih jauh?” Kei bertanya sekali lagi pada Shiva
“Y-ya ga pap- papa. Karena kita u-udah menikah dan aku ga ragu un- untuk nyerahin semuanya ke kamu” ucap Shiva terbata bata
Kei tersenyum miring “Kamu ga ragu?” tanya nya lagi
Dan Shiva pun mengangguk lagi.
“Tapi tangan kamu kok gemeteran, katanya kamu ga ragu?” Kei dapat merasakannya karena sekarang tubuh mereka sudah menempel satu sama lain
Tanpa menunggu jawaban dari Shiva, Kei kembali mendekatkan jarak wajah diantara mereka dengan cara mendorong bagian belakang pinggul Shiva ke arah depan, agar bisa lebih bersentuhan dengannya.
Shiva yang melihat pergerakan dari Kei yang semakin mendekat itu pun tidak bisa berbuat apa apa, dirinya lalu hanya bisa menutup kedua matanya saat wajah Kei sudah sangat dekat, mendekat dan semakin dekat pada wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)
Ficção GeralShiva, dia lebih berpengalaman, dia senior dalam dunia acting. Namun tidak semua hal bisa berdampak mulus pada karirnya, salah satunya adalah sang mantan yang sudah terobsesi dengannya. Sehingga suatu hari, perbuatan sang mantan membuat Shiva takut...