Pt. 17 Informasi free

371 23 0
                                    

“Kei Hanesta. Perkenalkan saya Bramantyo”

Dengan ragu, Kei menerima jabatan tangan itu, ia juga tersenyum tetapi fikirannya mencoba untuk mencari. Rasanya, ia pernah mendengar nama itu.

“Panggil saya Bram”

!!!

Kedua mata Kei melotot, menatap wajah Bram dengan teliti. Apa didepannya ini adalah Bram yang dulu? Yang memberitahunya tentang Setyo Adi itu?

“Saya tidak percaya kamu sebesar ini sekarang. Maafkan saya yang terlambat menjenguk kamu, karena setelah kejadian itu saya memutuskan untuk tinggal di pedesaan dan saya disibukan dengan pertanian. Sama sekali tidak pernah melihat televisi” ucap Bram sembari menatap Kei dengan sendu

Kei pun mempersilahkan Bram untuk ikut duduk disampingnya “Duduk dulu Pak”

“Saya tidak bisa berlama lama, tidak usah duduk” Bram menolaknya

Berganti dengan tangan kanan Bram yang sedang merogoh sesuatu dari saku jaketnya.

“Ini..” ucap Bram, tangannya mengambil tangan Kei agar menerima pemberiannya

Kei menunduk, melihat benda itu. Sebuah flasdish yang terlihat lusuh bahkan Kei tidak yakin benda itu masih berfungsi.

“Itu milik ayah mu. Pak Hanes menitipkan ini pada saya, ada juga beberapa berkas yang saya tambahkan disana. Saya yakin semua yang ada di dalamnya akan sangat berfungsi untuk kamu”

Kei membalikan posisi flashdisk itu, lalu terlihatlah tulisan ‘Hanes’ yang sudah setengah pudar, sebagai tanda kepemilikan barang.

“Apa tentang Setyo Adi..” gumam Kei

Bram mengangguk dengan mantap, “Ya. Semua nya ada di sana. Kalau begitu saya pamit, tujuan saya sudah selesai, flashdisk itu sudah berada di tangan yang tepat. Oh! sebelum itu— Apa boleh saya memeluk mu?

















*
*
*



















Hari sudah malam, saat ini Jaya yang sedang menyetir mobil itu pun masih merasa heran dengan Kei. Setelah bertemu dengan pria di siang itu, Kei jadi lebih diam dan tidak banyak bicara.

Selama perjalanan pun hening, sampai di depan mansion lah mereka. Seperti biasa para penjaga gerbang mengecek nya terlebih dahulu, baru lah mempersilahkan Jaya untuk mengemudikan mobilnya itu masuk ke dalam area mansion.

Lalu ketika mobil sudah berhenti tepat di depan pintu utama mansion, Kei langsung turun tanpa berbicara dulu dengan Jaya.

“Kenapa tuh anak? Apa ada hubungannya sama pria tua tadi ya?” gumam Jaya sembari mengamati punggung Kei yang mulai menjauh masuk ke dalam mansion


















*
*
*



















Kei pun masuk ke dalam lift, lalu tanganya merogoh saku bajunya dan mengambil ponselnya, ia menelfon seseorang dan tak lama telfon itu di jawab.

“Halo bang. Boleh ga Kei pinjem ruang kerjanya?”

“...”

“Ya makanya istirahat, udah tau cape kenapa ga berhenti dulu”

“...”

“Iya ini baru aja pulang, abis itu Kei mau pinjem ruang kerja Abang”

“...”

“Hm. Thank u. Bye”

Klik!

Mematikan panggilan itu, lalu tak lama setelah nya.

𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang