1 minggu berlalu, kondisi Kei masih sama seperti sebelumnya, cuman sifatnya aga berbeda. Sejauh ini itulah yang dirasakan oleh anggota keluarga Gahayaka terhadap Kei.
“Dari agensi belum ada yang hubungin ya Kei?” tanya Brian, kakak Kei itu sedang ada jadwal kosong di hari ini, menyempatkan diri untuk makan pagi bersama dengan anggota keluarga yang lainnya
Dari arah lain, Kinan berbicara “Udah tenang aja sayang, mungkin mereka masih belum yakin kalo kamu lanjut lagi, soalnya mamah baca di internet, rumor kamu sama Shiva masih masuk tranding 5 di twit. Santai aja ya sayang? Jangan dibawa pikiran loh..” ucap Kinan yang setelah berbicara kini melanjutkan kembali suapan nya yang sempat terhenti itu
“Kei ga kenapa kenapa kan, sayang?” giliran Marwin yang berujar, suara baritonnya itu menggema di ruang makan ini
Kei yang sedari tadi fokus untuk makan, dirinya itu lalu mengadahkan kepalanya untuk menatap satu persatu anggota keluargnya dan berujar “Ga papa kok, kalian tenang aja” sambil tersenyum sangat kecil
“Tapi kamu belakangan ini jarang banget ngomong loh de...” Brian menatap adiknya dengan tatapan sendu, hatinya tercubit melihat adiknya yang cerewet itu sekarang malah jarang ngomong
Padahal baru beberapa hari yang lalu Kei masih bisa tertawa kencang, menanggapi semua candaan darinya dan juga Dava. Tetapi entah akhir akhri ini Brian merasa Kei sangat dingin, candaan yang ia lontarkan pada adiknya juga hanya dibalas dengan senyuman.
“Beneran loh sayang, kalo ada apa apa langsung bilang aja. Entah itu mau curhat sama abang kamu, sama mamah, sama papah juga boleh Kei” Kinan ikut melihat raut gelisah dari wajah Brian, lantas dirinya segera membantu anak sulungnya itu agar Kei dapat mengerti
Kei tersenyum, “Beneran, Kei ga papa. Cuman...” senyuman di wajah Kei itu perlahan pudar
“...ada hal yang harus Kei pastikan dulu, kalo semua udah pasti. Kei langsung cerita sama kalian. Kei janji” sorot mata yang sudah lama tidak Kei pancarkan itu, kini hadir kembali
Membuat Marwin sedikit was was kepada anak bungsunya itu ‘Papah mohon, jangan berubah seperti dulu lagi Kei’ ucap Marwin dalam hatinya
Lalu Kei kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, mencoba melupakan sejenak tentang Setyo Adi yang membuat darahnya mendidih sejak nama itu muncul lagi.
*
*
*Saat Kei sedang berjalan hendak memasuki ruang billiard, baru saja tangan Kei menyentuh kenop pintu dari ruangan itu, dari belakang Kei mendengar suara derap langkah kaki lebih dari satu orang. Maka diturunkan lagi tangannya itu ke sisi tubuhnya.
“KEI”
“Kei”
Secara bersamaan, Shiva dan Jaya memanggil nama Kei dengan waktu yang pas. Kei pun menoleh ke arah mereka datang.
“Ish! Gue dulu ya yang manggil!”
“Gue dulu!”
“Jaya. Ada apa?” Kei menengahi sahut sahutan yang Shiva dan Jaya lakukan
Yang dipanggil pun segera mendekat pada Kei, sedangkan Shiva sudah memanyunkan bibir nya merasa kesal telah diabaikan oleh Kei.
“Update soal Adi Karya” ucap Jaya, Kei merespon dengan terdiam sebentar lalu Kei berbalik dan membuka kenop pintu pada ruang billiard
“Bahas di dalem aja” ucap Kei dan dianggukan oleh Jaya
Mereka bertiga pun masuk kedalam ruangan itu, walau Shiva merasa kesal, tetapi dirinya ingin ikut masuk dari pada diluar untuk apa, fikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)
FanficShiva, dia lebih berpengalaman, dia senior dalam dunia acting. Namun tidak semua hal bisa berdampak mulus pada karirnya, salah satunya adalah sang mantan yang sudah terobsesi dengannya. Sehingga suatu hari, perbuatan sang mantan membuat Shiva takut...