Rasa kantuk tidak tertahankan itu menghampiri Jaya. Dirinya duduk bosan di kursi kemudi menunggu Kei dan juga Shiva selesai dalam urusannya.
“Lama banget? Ngobrol apa aja sama Kak Brian?” gumam Jaya dengan lirih
Kedua matanya sesekali tertutup secara tidak sengaja karena ia tidak bisa menahannya agar tetap terbuka. Lalu beberapa kali juga Jaya mengubah posisi duduknya entah itu miring ke samping atau berjongok di atas kursi mobil berupaya agar matanya tetap terjaga.
“Nah! Dateng juga mereka!” kedua mata Jaya rasanya langsung segar saat melihat Kei di ujung parkiran sana sedang berjalan mendekat menuju kesini
Tapi bukan reaksi senang saja, Jaya juga mengerutkan kedua alisnya merasa heran dikarenakan Kei keluar dari kantor dengan Shiva yang digendong didepan olehnya.
Sesampainya Kei di depan mobil, segeralah Jaya juga turun dari mobil untuk menghampiri artisnya itu “Shiva kenapa Kei? Sakit?” tanya Jaya penasaran
Kei hanya menggeleng, sembari memberi kode pada Jaya untuk membuka pintu tengah mobil, dan dengan cepat Jaya langsung berlari ke arah pintu tersebut lalu membukanya.
Setelah meletakan Shiva di atas kursi mobil dengan hati hati, Kei keluar lagi untuk berbicara sesuatu dengan Jaya.
“Nanti balik ke mansion nya pelan pelan aja ya. Lo bawa mobilnya santai aja” sahut Kei
Jaya masih dengan kerutan di alisnya itu pun bertanya “Emang kenapa? Shiva sakit apa?”
Kei menggeleng, lalu ia memberi kode untuk yang kedua kalinya pada Jaya agar bisa lebih mendekat padanya. Kei ingin membisikan sesuatu.
Set!
Jaya pun menurut, setelah wajahnya mendekat, Kei pun berujar dengan berbisik di telinga Jaya “Ada urusan rumah tangga yang ga bisa ditunda”
Jaya semakin heran, sungguh apa maksud dari Kei itu “Maksud lo apaan?” tanya nya dengan nada yang lirih mengikuti nada Kei saat berbisik padanya
“Ck! Adegan ranjang, ngawe, ngawe” Kei merasa jengah, dirinya juga sedang mati matian dalam menahan nafsunya yang sudah bangkit lagi, masa harus menjelaskan terlebih dahulu pada Jaya
Jaya menjauhkan tubuhnya dari Kei, sembari kedua matanya kini sudah melotot, serta kedua tangannya itu sudah menutupi mulutnya yang terbuka lebar karena terkejut.
“Gila lo!” jerit Jaya dalam bisikannya pada Kei
“Serius gue. Makanya bawa mobilnya santai aja. Terus sama naikin sekatnya sekalian lo juga boleh puter lagu yang gede juga ga papa” cerocos Kei, wajahnya begitu santai saat berujar demikian, berbeda dengan Jaya yang sudah salah tingkah
“Udah ga usah bengong, cepet masuk mobil”
Brak!
Melihat Kei sudah masuk kedalam mobil, Jaya pun segera berlari dan menyusul Kei untuk memasuki mobil van juga.
Saat baru masuk mobil, Jaya langsung menghidupkan mesin nya, ia lalu melihat ke arah belakang dimana Kei sedang menurunkan sandaran pada setiap kursi mobil sehingga sandaran kursi tersebut sejajar dengan dudukan nya.
Dengan cepat Jaya menelan ludahnya kasar “Yang bener aja lo, ga bisa tahan sampe mansion apa!” lagi lagi Jaya menjerit dalam bisikannya
Kei yang mendengar asistennya itu berbicara pun menanggapi nya “Jarak mansion dari kantor itu lama ya. Udah buru naikin sekat nya” elak Kei pada Jaya
Kei lalu menekan tombol selanjutnya, yaitu tombol untuk menghidupkan AC mobil. Kemudian Kei tekan lagi tombol yang tak jauh dari sana untuk menutup kaca jendela dengan tirai putih yang sangat tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)
FanficShiva, dia lebih berpengalaman, dia senior dalam dunia acting. Namun tidak semua hal bisa berdampak mulus pada karirnya, salah satunya adalah sang mantan yang sudah terobsesi dengannya. Sehingga suatu hari, perbuatan sang mantan membuat Shiva takut...